Mohon tunggu...
Indah NurHafifah
Indah NurHafifah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi IAIN JEMBER

تدريس المعلم في المدرسة الابتدائية في الجامعة الاسلامية الحكومية جمبر

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Analisa Filsafat Pendidikan Perenialisme Beserta Tokoh Pemikirannya

12 Mei 2020   18:07 Diperbarui: 12 Mei 2020   18:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum wr wb

Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis tentang apa itu filsafat pendidikan perenialisme? 

Filsafat pendidikan perenialisme in menentang terhadap aliran progresivisme yang menekankan pada perubahan atau sesuatu yang baru. Mengapa demikian? Karena perenialisme memandang bahwa dunia saat ini sedang tidak karuan atau terjadi kekacauan terutama terhadap moral, intelektual dan sosiokultural. Oleh karena itu, aliran peremilaisme ini lebih kepada pendidikan yang bersifat lampau, karena menurut aliran ini bahwa pendidikan masa lampau tersebut dapat memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang pasti dan abadi, sehingga dipandang sebagai kebudayaan yang ideal. 

Apakah di Indonesia dapat menerapkan kurikulum filsafat pendidikan perenialisme ini? Sedangkan di indonesia sendiri kurikulumnya selalu berganti? Nahh, dalam hal ini kenapa Indonesia tidak menerapkannya? Karena Indonesia adalah negara berkembang, dimana kurikulum di Indonesia ini juga dapat berubah. 

Parenialisme dalam konteks pendidikan ditokohi oleh:

Robert Maynard hutchins (1963),yang maba tujuan pendidikan itu harus mengembangkan kekuatan pikiran dan dia juga menggambarkan bahwa pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mengembangkan daya intelektual. Objek pendidikan yang diambil secara keseluruhan bukan untuk memproduksi tangan untuk industri. Contohnya seperti PSG yang dilakukan lembaga Sekolah Menengah Kejuruan. 

Tokoh yang lainnya adalah Mortimer J Aadler dan Sir Richard Livingstone. 

Semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum wr wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun