Reorganisasi Kementerian Kehutanan berimbas pada terlikuidasinya lima kantor termasuk kantor saya, BPSI LHK Makassar. Pegawai ex BPSI didistribusikan ke kantor Kehutanan terdekat.
Saya bersama delapan belas teman, pindah ke Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Wilayah VI Makassar. Tepat awal Mei 2025, kami berkantor di kantor baru.
Qadarullah, BP2SDM Wilayah VI sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, tanggal 14 Mei 2025.
Pak Menteri berencana akan mengunjungi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Diklat Kehutanan Tabo-Tabo di Pangkep, sebuah kabupaten yang jaraknya kurang lebih 53 km dari Kota Makassar. KHDTK Tabo-Tabo merupakan kawasan hutan yang pemeliharaannya menjadi tanggung jawab BP2SDM Wilayah VI.
Agenda Pak Menteri di KHDTK Tabo-Tabo adalah untuk melakukan dialog dengan para penyuluh kehutanan se-Sulawesi Selatan.
Pada saat rapat persiapan kunjungan menteri, Kepala Balai mendaulat saya untuk menjadi koordinator seksi materi. Tugasnya selain memastikan materi-materi tersedia, juga menjadi moderator atau pemandu saat dialog penyuluh.
Skenario awalnya adalah: Pak Menteri tiba disambut oleh penari, lalu dikalungi sarung khas Makassar. Setelah itu Pak Menteri akan berjalan masuk ke lokasi dialog dan Kepala Balai akan mendampingi sambil menjelaskan tentang profil KHDTK Tabo-Tabo.
Setelah itu saya akan memandu dialog, tapi sebelumnya ada pemateri yang akan menyampaikan tentang alur penyuluhan, pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, simluh dan smart. Dua yang terakhir adalah aplikasi untuk mendukung pekerjaan penyuluh kehutanan.
Tibalah hari H. Saya sudah berada di KHDTK Tabo-Tabo sejak H-1 karena ingin mempersiapkan semuanya lebih awal. Saya ditemani oleh beberapa anggota tim seksi materi.
Kami sudah siap pagi-pagi dan menyusun produk di tempat yang sudah disediakan pada lokasi. Ada beberapa produk hasil kelompok tani binaan penyuluh yang dipamerkan seperti madu, jamur, kompos dan gula semut.
