Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenangan di Bulan Ramadan, Salat Tarawih yang Berkesan

14 April 2025   21:22 Diperbarui: 14 April 2025   21:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salat tarawih yang berkesan (Sumber: dokpri/quotes creator)

Bulan Ramadan telah meninggalkan kita. Harumnya masih teringat selalu dan ada kesan-kesan yang menetap di hati. Salah satunya tentang salat tarawih yang berkesan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ramadan kemarin kami sekeluarga melaksanakan salat tarawih di Masjid Khadijah.

Masjid ini jaraknya kurang lebih dua atau tiga kilometer dari rumah kami. Masjidnya tidak terlalu besar, tapi jamaahnya lumayan banyak.

Suatu ketika kami hendak salat tarawih, ada pengumuman dari panitia. Nanti setelah salat jangan buru-buru pergi, karena ada jenazah yang harus disalatkan.

Seketika ada perasaan mencekam di hati saya. Turut berduka untuk keluarga yang ditinggalkan, dan mendoakan mayit agar segala amalnya diterima Allah SWT. Terlebih ia meninggal di bulan baik.

Ini bukan pertama kalinya saya salat jenazah, namun sepertinya yang pertama buat si bungsu yang kala itu ikut tarawih bersama.

"Salat jenazah itu beda, Nak. Nggak ada ruku' dan sujudnya. Dilakukan dengan berdiri saja," ucapku mengingatkan.

"Iya, lalu apa bacaannya?" tanya si bungsu.

Saya pun sudah lupa harus bagaimana. Maka di sela-sela jeda salat saya cari di internet: cara melakukan salat jenazah.

Salat jenazah didahului dengan niat, dilakukan dengan berdiri dan dilakukan dengan empat kali takbir. Setelah takbir pertama membaca Al fatihah; setelah takbir kedua membaca shalawat nabi; setelah takbir ketiga membaca doa untuk jenazah; setelah takbir keempat membaca doa untuk jenazah dan orang yang menyalatinya. Setelah itu salam.  Selesai.

Setelah paham, kami berdua siap melaksanakan salat jenazah usai salat witir. Saat dari barisan laki-laki terdengar suara yang mengingatkan waktu salat jenazah akan segera dimulai, beberapa jamaah perempuan merapat ke depan, masih di area jamaah perempuan. Saya tersadar, salat berdiri tidak harus ada jarak karena kita tidak perlu ruku' dan sujud dan duduk yang mengambil lebih banyak ruang. Kami pun melaksanakan salat jenazah dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun