Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Negeri Van Oranje: Antara Novel dan Filmnya

9 Maret 2025   10:56 Diperbarui: 9 Maret 2025   10:56 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Negeri van Oranje (Sumber: instagran negerivanoranje.movie)

Setelah menamatkan novel "Negeri van Oranje", yang reviewnya sudah saya posting kemarin, saya kepo dengan filmnya. Betul, novel NvO memang sudah difilmkan tahun 2015. Kebetulan saya nemu filmnya di Netflix langsung chuz karena penasaran. Yuk kita ghibahin beda antara novel dan filmnya.

Oiya sebelum bahas, saya spill dulu bahwa novel NvO menceritakan tentang lima mahasiswa S2 dari Indonesia yang kuliah di Belanda. Mereka bukan dari satu universitas dan bertemu secara kebetulan, lalu akrab. Mereka saling mengunjungi dan sering jalan sama-sama. Perekat mereka adalah Lintang. Satu-satunya cewek yang cantik, enerjik, dan sangat supel.

Casting

Karena menceritakan tentang para mahasiswa S2, maka pemeran dari film ini adalah mereka-mereka yang sudah 'matang'. Tidak tua-tua amat tapi juga bukan teenage. Kisarannya harus 24 - 29 tahun, begitu kalik ya? Dan aktor yang memerankan saya pikir sudah pas kalau dilihat dari segi usia.

Jadi pemeran kelima sahabat dalam NvO antara lain:
1. Geri = Chicco Jerikho
2. Wicak = Abimana Aryasatya
3. Banjar = Arifin Putra
4. Daus = Ge Pamungkas
5. Lintang = Tatjana Saphira

Nah kalau dari sisi usia sudah cocok, tapi apakah dari sisi karakter sudah pas? Saya kupas satu-satu ya.

Chicco sebagai Geri sudah menunjukkan diri sebagai mahasiswa kaya, tampan, tapi kurang ada scene yang menunjukkan bahwa ia pusat perhatian para wanita.

Kalau di novel, Geri digambarkan ganteng banget dan secara fisik ketiga temannya kalah jauh darinya. Menurut saya di film Geri kurang menonjol cakepnya. Chicco tidak terlalu njomplang dengan Arifin Putra atau Abimana. Harusnya ada efek yang membuat wajah Chicco ini jadi glowing...atau ada efek yang membuat dia kelihatan menonjol lah di tengah para aagaban cowok (btw aagaban itu nama grup mereka berlima). Tapi dia memang sudah dapat menggambarkan perannya dengan baik, hanya bagian make up dan wardrobe kayaknya yang kurang sip kerjanya.

Wicak yang diperankan oleh Abimana, menurut saya kurang diberi peran yang lebih mengingat posisi pentingnya yang akhirnya menjadi suami Lintang (karena novel dan filmnya sudah lama, gapapa juga spoiler ya). Peran Wicak ini juga kurang kelihatan di novelnya. Harusnya dikasih kelebihan apa gitu kek sehingga  pembaca maklum kalau Lintang milih dia. Kalau di novel justru Banjar yang digambarkan agak lumayan wajahnya.

Banjar diperankan oleh Arifin Putra terlalu glowing kalau menurut saya. Banjar di novel digambarkan butuh uang akhirnya nyari kerja paruh waktu kemana-mana bahkan di restoran Indonesia. Seharusnya ia adalah seseorang yang tampak sedikit agak lusuh. Dan di film, Arifin Putra nggak ada lusuh-lusuhnya.

Daus yang digambarkan sebagai PNS Depag diperankan oleh Ge Pamungkas. Cocok banget menurut saya. Di novel si Daus ini suka nyeletuk-nyeletuk dan Ge Pamungkas membawakannya dengan luwes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun