Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berharap pada Manusia Jika Tidak Mau Kecewa

11 Januari 2023   04:00 Diperbarui: 11 Januari 2023   04:01 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Berharap Pada Manusia Jika Tidak Mau Kecewa (Sumber: Pexels)

Nah, siapa yang sering mendengar nasihat seperti pada judul di atas, namun berulang kali masih mengalami sindrom baper gara-gara dikecewakan teman bahkan sahabat terdekat? Ayo dong, mulai ubah sikap, dunia nggak akan berakhir hanya karena satu dua orang bersikap tidak sesuai harapanmu. Coba bersikap biasa saja, karena dikecewakan itu hal yang wajar akan terjadi dalam hidup kita. Jalan terus saja mencapai tujuan hidupmu. Sebab jika tenggelam dalam kekecewaan, akan merugikan diri sendiri.

Dikecewakan itu tentunya banyak macamnya. Mulai dari hal yang receh, hingga hal serius. Batas toleransi masing-masing orang pun berbeda dalam menyikapi kekecewaan. Ada yang kecewa dan menangis berkepanjangan hanya karena temannya lupa janji ketemuan, ada pula yang santuy walaupun temannya berjanji membayar utang dua puluh milyarnya, tapi hanya sekadar janji manis palsu belaka.

Itu hanya sekadar contoh.

Waktu SMA saya pernah janjian sama teman dan dia lupa akan janjinya. Saya nangis kayak ditinggal mati anjing peliharaan. Sebal sama teman saya itu. Ternyata kemudian saat saya ketemu muka, dia biasa saja bahkan tidak merasa bersalah dan parahnya lagi, tidak merasa janjian dengan saya.

Saya tengsin juga, kan? Kemudian saya berusaha merunut mengapa saya yakin kami sudah janjian, dan ternyata memang ada kesalahpahaman belaka dalam percakapan kami sebelumnya.

Itu contoh kekecewaan yang tidak perlu, yang sebenarnya bisa dihindari dengan melakukan klarifikasi dan komunikasi yang baik.

Saat saya sudah dewasa, waktu masih lajang siap dipetik kumbang, halah. Saya sempat mengalami kekecewaan pada seorang teman karena ia tidak memberitahu saya bahwa dia akan dilamar. Dia memberitahu sahabat yang lain dan memberitahu saya tepat saat akan mengajak saya menemaninya di hari lamaran.

Waktu itu saya kaget karena ia tidak pernah bercerita jika hubungannya dengan seseorang yang saya kenal juga, sudah sedemikian serius.

Tentu saja reaksi kekagetan dan kekecewaan saya itu tidak saya ekspresikan di depannya saat ia mengajak saya menghadiri acara lamaran. Saya mengatakan ikut berbahagia dan memeluknya lalu ikut pergi. Sambil menelaah kenapa saya bisa merasa kecewa.

Ternyata rasa kecewa saya karena ia lebih memilih memberitahu sahabatnya yang lain terlebih dahulu, daripada memberitahu saya, hahaha. Padahal saya merasa saya lebih dekat dengannya. Hahaha, kasihan banget saya, ya?

Saya kemudian tidak meneruskan rasa baper saya ini. Bukankah sahabat saya itu tetap mengajak saya menemaninya di hari bahagia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun