Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Suka Duka Penulis Zaman Dahulu

5 November 2022   11:23 Diperbarui: 6 November 2022   16:20 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis cerita (Sumber: PeopleImages via parapuan.co)

Honor pertama cerpen saya Rp50.000 (Kisah Cintaku), cerpen kedua turun jadi Rp40.000 (Rasa Benci Itu), cerpen ketiga Rp50.000 (Di Balik Hati Devina) -- Ini tiga cerpen pertama dalam kurun waktu 1992 -- 1994. Memang saya tidak terlalu produktif mengirim karya waktu itu.

Selain menulis di diary, saya juga menuliskan daftar cerpen/naskah yang saya kirim ke media dalam sebuah buku khusus. 

Dari buku itu saya bisa melihat catatan bahwa naskah saya ke Anita yang ditolak adalah naskah keempat yang saya kirimkan.

Jadi wajar kalau saya bilang sebenarnya nggak terlalu jatuh bangun juga saya nembus media dulu (halah), karena pertama kirim langsung dimuat.

Oh iya, bagaimana tahu kalau naskah kita ditolak? Nah, itu baik hatinya redaksi majalah jadul. Naskah kita yang setebal handuk baru itu, akan dikirim balik ke kita, dilengkapi dengan alasan kenapa naskah tersebut tidak layak muat.

Yang sempat saya catat di buku sebagai berikut:

Ketika Vika Beranjak Dewasa -- 17 Agustus 1995 -- Dikembalikan September 1997, alasan: monoton, lambat, bertele-tele.

Kado Ulang Tahun Buat Andry -- 14 Juli 1996 -- Dikembalikan 6 September 1997, alasan: ending biasa-biasa, nggak surprise, terlalu gampang.

Gelang Perak -- 14 Juli 1996 -- Dikembalikan 6 September 1997, alasan: terlalu mengada-ada dan bertele-tele.

Nah, seterusnya ada masa-masa tahun produktif di mana dalam setahun saya menulis 24 naskah untuk dikirim ke media (berarti sebulan kirim dua), tapi yang dimuat ya hanya 2 atau 3 naskah, tapi itu nggak papa buat saya, karena kepuasan menyelesaikan naskah itu lebih utama.

Wah, menuliskan artikel ini dan membaca kembali diary serta buku catatan naskah terkirim, membuat saya jadi pingin nulis lagi di media. Rasanya membaca tulisan kita terpampang di media itu senang sekali, lebih senang lagi kalau honornya sudah cair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun