Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dunia Kecil yang Riuh Karya Arafat Nur, Novel Unik yang Layak jadi Juara

19 September 2022   21:45 Diperbarui: 19 September 2022   21:55 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dunia Kecil yang Riuh (Dokpri)

Judul buku: Dunia Kecil yang Riuh
Pengarang: Arafat Nur
Penerbit: DIVA Press
Tahun terbit: 2021
Tebal halaman: 330
Ket: Juara Dua Lomba Novel Perihal Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh DIVA Press.

Saya ingat tatkala lomba novel tentang Nabi Muhammad SAW diluncurkan tahun 2020. Penyelenggaranya Diva Press, penerbit mayor yang berlokasi di Yogyakarta. 

Saya waktu itu tertarik untuk ikut, tapi tidak ada ide dan kerjaan utama juga pas lagi lucu-lucunya. Info lomba itu lewat begitu saja, padahal hadiahnya menarik sekali. Juara 1 akan menerima uang tunai 20 juta rupiah, juara 2 menerima 15 juta rupiah, dan juara 3 menerima 10 juta rupiah. 

Wow banget kan, hadiahnya ... sebanding juga dengan bobot novel. Pasti berat nulis novel tentang Nabi Muhammad SAW.

Ketika kemudian membaca info bahwa salah satu pemenang lomba adalah bang Arafat Nur, saya sudah tidak heran lagi. Beliau penulis novel dari Aceh yang karyanya sering menerima berbagai penghargaan.

Alhamdulillah saya berkesempatan bisa memiliki novel pemenang tersebut yang berjudul "Dunia Kecil yang Riuh."

Arafat Nur menceritakan tentang suatu tempat di tanah Jawa. Kampung kecil yang orang-orangnya malas salat dan masih sangat tergantung pada dukun-dukun.

Satu2nya masjid di kampung tersebut sudah jarang mendirikan salat berjamaah sejak imam masjid melarikan diri setelah terkena penyakit aneh.

Suatu saat datanglah seseorang ke kampung tersebut. Ia seorang ustadz muda dengan penampilan bersahaja. Modin kampung langsung girang dan meminta si ustadz untuk tinggal di masjid sebagai imam.

Sang ustadz muda mengiyakan dan mulailah salat berjamaah kembali meramaikan kampung. Namun, ada yang tidak senang yaitu para dukun di pondok yang terang-terangan membenci si ustadz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun