Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Limbah Dapurmu, Sudahkah Ramah Lingkungan?

30 September 2021   11:16 Diperbarui: 1 Oktober 2021   15:00 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin banyak orang yang sudah berbuat lebih dan menjalankan gaya hidup zero waste. Namun di satu sisi, pasti masih lebih banyak lagi orang yang belum sadar pentingnya masalah sampah ini. 

Suara klakson mobil sampah dan deru mesinnya yang khas terdengar di telinga. Saya buru-buru mengumpulkan sampah. 

Keranjang sampah di rumah ada 3 buah. Satu, di dekat dapur, untuk sampah basah (limbah dapur/sisa makanan); di dekat tangga, untuk sampah kering; dan di lantai 2 yang biasanya isinya sampah kering bungkus snack anak-anak karena mereka main dan nonton televisi di lantai atas.

Setelah semua sampah terambil, saya keluarkan di bak sampah di luar rumah yang sudah penuh berisi sampah hari-hari sebelumnya. 

Di kompleks saya, mobil sampah hanya 2 kali seminggu lewat, malah kadang-kadang seminggu sekali. Sampah di luar kadang sudah penuh belatung. Syukur-syukur jika tidak dibongkar kucing liar.

Setelah memastikan semua sampah diambil oleh petugas, saya pun masuk kembali ke dalam rumah.

Sampah sudah menjadi bagian dari hidup kita. Tiada hari bebas sampah. Setiap hari kita selalu nyampah. Menyumbang sekian kilogram lagi yang akan menambah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dengan sistem penanganan sampah di TPA yang masih belum tertata rapi, sumbangan sampah dari dapur kita turut berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Maka sudah menjadi kewajiban kita semualah, untuk mereduksi sampah kita seminimal mungkin, atau bila perlu menjadi zero waste.

Jalan Menuju Zero Waste

Zero waste atau nol sampah, mungkin, nggak, sih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun