Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Merayakan Usia 25 dengan Gembira

20 Mei 2021   21:16 Diperbarui: 21 Mei 2021   02:01 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coretan diary usia 25 (Sumber: dokpri)

Kata orang, usia 25 merupakan masa transisi menuju dewasa. Ya, saya setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada usia 25, dengan asumsi jenjang pendidikan ditempuh normal, maka seseorang minimal sudah lulus S1. Kita asumsikan lulus SMA usia 18 tahun, lalu kuliah S1 selama 4 tahun sehingga di usia 22 gelar sarjana sudah di tangan. Apes-apesnya umur 23 lah sudah sarjana.

Apabila saat umur 23 tahun itu langsung digunakan untuk mencari pekerjaan, maka pada usia 25 insyaa Allah si young adult kita ada pada posisi muda, bersemangat, dan produktif dalam berkarya.

Perjalanan Menuju Usia 25

Saya lulus kuliah S1 pada usia 23, setelah menjalani masa studi selama 5 tahun. Setelah lulus, saya mulai mengirimkan surat lamaran kerja. Saya tidak membatasi mengirim lamaran hanya spesifik pada bidang yang saya pelajari saat kuliah, malahan lebih banyak saya menyasar lowongan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi S1 semua jurusan.

Saya mengirim lamaran tak kenal lelah, hingga 70 surat lamaran (ingat banget jumlahnya karena semua saya catat di buku diary). Ada beberapa yang sampai wawancara, namun belum ada yang menerima saya. 

Waktu itu saya memutuskan lebih baik saya kuliah S2 saja jika tak juga mendapatkan panggilan kerja. Kebetulan kakak sulung menyanggupi akan membiayai studi S2, jika saya memang berniat meneruskan sekolah.

Tak dinyana, saat niat kuliah S2 sudah bulat, ada panggilan tes dari Dephutbun (Departemen Kehutanan dan Perkebunan) -- sekarang KemenLHK. Tesnya waktu itu bertahap dan tiap tahapnya ada masa tenggang. Mulai dari tes berkas, tes tertulis, psikotes, tes pantukir (penentuan terakhir), dan tes kesehatan.

Singkat cerita, saya lolos di semua tes dan di akhir bulan Juni 1999 mendapatkan surat penempatan kerja pertama di sebuah UPT (Unit Pelaksana Teknis) Litbang di Ujung Pandang -- sekarang Makassar. Pada surat itu tertulis saya harus melapor di calon kantor saya tepat 1 Juli 1999.

Dengan semangat seorang calon PNS naif dan idealis, saya pun berangkat dari Malang tanggal 29 Juni 1999 dan sampai di Ujung Pandang 30 Juni 1999. 

Perjalanan makan waktu 24 jam karena waktu itu saya naik kapal laut "Lambelu" dari pelabuhan Tanjung Perak-Surabaya. Esok paginya 1 Juli 1999 saya sudah rapi menghadap Kepala Tata Usaha di kantor pertama saya. Saat itu usia saya jelang 24 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun