Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Surat Cinta buat Mama dan Papa

9 Mei 2021   07:56 Diperbarui: 9 Mei 2021   08:28 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkunjung ke Makassar. Masjid terapung-Pantai Losari (Sumber: Dokpri)

Walau sudah sepuh, hobi makan kepiting teteeep (Sumber: Dokpri)
Walau sudah sepuh, hobi makan kepiting teteeep (Sumber: Dokpri)

Ma, Pa ... walau lebih dari 20 tahun kita hidup berjauhan, selama ini hal itu tidak terlalu menjadi masalah, kan, ya? Setiap tahun saat lebaran Vita rutin datang berkunjung ke Malang. Begitu pun sebaliknya mama papa juga kadang-kadang datang ke Makassar. 

Tapi sejak 2020 - tepatnya sejak virus corona masuk ke negara kita - praktis kita tidak lagi bisa saling mengunjungi. Lebaran tahun lalu, kita hanya saling kirim kabar dan bermaaf-maafan melalui video call. Waktu itu memang sedih, tapi kita masih semangat karena percaya bahwa kondisi akan segera membaik dan lebaran berikutnya kita bisa bertemu langsung.

Ternyata sampai sekarang, coronanya nggak mau hilang-hilang. Bahkan pemerintah mengeluarkan larangan mudik, sehingga Vita membatalkan rencana balik Malang. Beberapa kali mama menelepon menanyakan rencana mudik, dan Vita tidak bisa memberi kepastian. 

Kalau hanya menuruti ego, pasti Vita tanpa pikir panjang langsung pesan tiket untuk terbang ke Malang setelah masa larangan mudik usai. Tapi sekarang semua tidak bisa dilakukan secara grusa-grusu. Semua harus dipikirkan dengan matang, karena bepergian jauh dapat meningkatkan risiko terpapar virus corona. 

Jalan-jalan bersama, saat virus corona belum bikin ulah (Sumber: Dokpri)
Jalan-jalan bersama, saat virus corona belum bikin ulah (Sumber: Dokpri)

Bepergian harus berbekal strategi sehingga selalu aman di perjalanan hingga sampai ke rumah tujuan. Ibarat tentara yang pergi berjuang harus memakai helm dan persenjataan lengkap, berjaga-jaga jika berpapasan dengan musuh. Belanda muncul langsung didor atau tusuk pakai bambu runcing. 

Bedanya kali ini musuhnya kecil dan nggak kelihatan. Perlengkapan masker, hand sanitizer, vitamin penambah daya tahan tubuh, jaga jarak dan menghindar dari kerumunan - bisa mencegah musuh mendekat, namun masih banyak faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan celah-celah untuk dimasuki si musuh alias virus corona. 

Ma, Pa ... Vita akan pulang. Entah kapan, pokoknya akan pulang tahun ini. Nanti kita nggak usah berpelukan dulu, ya? Nggak usah salim-salim, nggak usah sungkem, ya? Vita harus mandi keramas yang bersih setelah perjalanan Makassar-Malang. Lalu tetap pakai masker di rumah. Lalu tetap menjaga jarak dari mama papa. Siapa tahu ada virus jahat yang menempel, jangan sampai mama dan papa terpapar. Mungkin besoknya Vita bisa tes antigen, untuk memastikan Vita sehat dan bersih dari virus. Baru kita bisa cipika-cipiki ya, Ma ... Pa ...?

Mama Papa - Oma Opa - Mimi lan mintuna. Gambar diambil di tepi pantai di Bone, Sulawesi Selatan (Sumber: Dokpri)
Mama Papa - Oma Opa - Mimi lan mintuna. Gambar diambil di tepi pantai di Bone, Sulawesi Selatan (Sumber: Dokpri)

Nggak ada yang mengira dunia bisa berubah sedrastis ini. Virus corona yang hadir bagai membalikkan semua pola yang sudah teratur di bumi. Tapi di tengah semua situasi ini, kita percaya ada Allah, ya, Ma, Pa. Dia yang dengan kuasanya, kun fayakun-Nya membuat semua ini terjadi. Dan Dia tentunya bisa membuat kondisi kembali aman, seperti membalikkan telapak tangan. InsyaAllah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun