Foto Bersama Bunda Ken (Foto Oleh: Dwi Puspita)
After a long time, I'm back with new article. Dunia per-blogging-an ini sungguh menarik dan salah satunya sabtu lalu (5/9)Â saya nyangkut di Rumah Bunda Ken bareng rekan-rekan kompasianer. Tajuknya Grebek KPK Surabaya ke-3 di Pawon Rizq Bunda Ken yang sedang hits dengan menu Gudegnya. Yak bagi yang belum tahu apa itu KPK, kepanjangannya adalah Kompasianer Penggila Kuliner. Meskipun saya bukan termasuk penggila kuliner dan cenderung apa adanya kalau soal urusan makan tapi ya bagaimana lagi? Adanya ajakan makan gudeg ya saya dengan sangat ikhlas ikut aja, hehe.
Pawon Rizq Bunda Ken ini sudah tidak asing di antara sobat Surabaya Kuliner (Sukul) dan termasuk vendor resmi di sana. Menu yang sedang banyak dipesan adalah Gudeg khas buatan beliau. Bunda Ken sedikit bercerita bahwa beliau memulai usaha kulinernya sejak tahun 1990 saat masih bekerja di salah satu perusahaan Asuransi. Saat itu beliau membuat berbagai macam kue dan makanan sesuai permintaan pelanggan dan sejak awal tahun 2015 mulai dikenal dengan Gudegnya yang bercita rasa Surabaya. Dan kuliner khas Jogja tersebut yang disuguhkan saat rekan-rekan Konek berkunjung ke rumah beliau di Ketintang Madya No 33 Surabaya. Gudeg yang disajikan berupa nasi tumpeng lengkap seperti seporsi gudeg pada umumnya hanya saja ini disajikan untuk 10 orang. Selain itu disuguhkan pula gudeg tanpa nasi yang bisa dinikmati untuk 5 orang, sosis solo, dan risoles mayonase.
Bagaimana rasanya menurut lidah saya yang asli Surabaya ini? Jujur saja untuk Gudeg saya baru dua kali ini memakan makanan manis tersebut. Waktu dua bulan tinggal di Jogja juga sama sekali tidak pernah mencicipinya, karena saya takut dengan makanan yang rasanya manis. Hehe... Sebelum mencicipi hidangan utama si gudeg, saya mencicipi Sosis Solo yang katanya jika sekali makan tidak akan cukup. Untungnya saat makan saya sudah niat harus sekali saja biar ada tempat untuk hidangan utama. Padahal ya alasannya harus tahu diri biar yang lain juga bisa mencicipi. Dari skala 1-10 saya beri nilai 8 untuk Sosis Solo, kalau isinya lebih banyak saya beri nilai 10. Maunya sih isiannya lebih banyak, ya namanya juga manusia banyak maunya. Untuk kulit dari Sosis Solo punya Bunda Ken ini lembut, jadi jangan khawatir karena mudah digigit dan dinikmati. Sayang sekali saya melewatkan kudapan kecil yang bernama Risoles Mayonase yang berisi beef dan mayo tentunya. Padahal saya yakin itu pasti enak juga. Harganya sendiri termasuk terjangkau, yaitu Rp 3.500 untuk Sosis Solo dan Rp 4.000 untuk Risoles Mayonase berisi beef dan mayo. Nah saat mencicipi hidangan utama yang saya tunggu akkhirnya datang juga. Gudegnya sendiri terdiri dari nangka muda, krecek, tahu dan tempe bacem, ayam opor, dan telur pindang (telur rebus yang warnanya kecoklatan). Di sini yang dikatakan Gudeg Suroboyoan, yaitu rasa gudeg yang mudah diterima oleh lidah orang Surabaya. Bahkan krecek yang saya tidak seberapa suka jadi olahan yang juara menurut saya. Hidangan utama ini dapat nilai 8,5 menurut saya, tentunya untuk lidah orang Surabaya. Harga satu Tumpeng Gudeg Bunda Ken yang cukup untuk 10-15 orang ini Rp 275.000.Â
Selain menu-menu yang disuguhkan, Bunda Ken juga melayani tumpeng nasi kuning atau putih, tumpeng karakter, kue-kue basah yang juga bisa sebagai hantaran lamaran atau pernikahan, dan nasi kotak. Ini hanya penilaian menurut lidah orang awam dan tentunya berbeda menurut orang lain. Tertarik untuk mencoba? Langsung saja hubungi Pawon Rizq Bunda Ken Jalan Ketintang Madya No. 33 Surabaya.
HP : 081332021330
BBM : 53DE8A35
Â
