Mohon tunggu...
Indah Mutiara Sari
Indah Mutiara Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa asal Kebumen, Jawa Tengah.

Pengen jadi jurnalis. A part of @kewpedia dan penulis buku Seni Menata Cita: Bermimpi, Berjuang, Bermetamorfosa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebidang Sawah Selamatkan Seni Tradisi

18 Januari 2021   11:18 Diperbarui: 18 Januari 2021   12:00 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slamet Diharjo saat memaparkan materi dari Banyuwangi, Jawa Timur | dokpri

Sawah Art Space (SAS) adalah sebuah sanggar seni yang berdiri di atas lahan sawah milik Slamet Diharjo, penggagas SAS yang merupakan seorang lulusan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta, Surabaya. SAS yang berlokasi di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur ini merupakan ruang belajar, berbagi, dan berkolaborasi untuk melestarikan seni tradisi lokal agar tidak lenyap tergerus zaman.

Sawah Art Space (SAS) yang berada di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur.

Berdirinya SAS, kata Slamet, dilatarbelakangi oleh kegelisahan yang ia rasakan ketika banyak sanggar seni yang menuntut anak didik membayar biaya pendaftaran.

"Awalya saya terinspirasi dari sanggar-sangar lain di Banyuwangi yang ditarik biaya pendaftaran," ujarnya dalam webinar yang mengangkat topik "Mengatasi Krisis Sosial-Ekologi Melalui Pendekatan Seni Budaya dan Inklusi Sosial" yang diselenggarakan Samdhana Institute, Senin, 30 November 2020 melalui Zoom.

Slamet Diharjo saat memaparkan materi dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Saat mendirikan sanggar di desanya, kata Slamet, ia memutuskan untuk tidak memungut biaya karena tidak ingin memberatkan anak didiknya.

"Di sanggar ini saya melatih dengan bersosial," ucapnya dalam webinar yang mengundang empat seniman dari berbagai wilayah di Indonesia.

Faktor lain yang mendorong berdirinya SAS, ucap Slamet, adalah sikap abai yang ditunjukkan masyarakat dalam upaya mewariskan adat dan seni tradisi lokal.

Slamet Diharjo saat melatih anak didiknya di Sawah Art Space (SAS).

"Saya kembali sadar bahwa ini merupakan tradisi yang harus kita uri-uri," tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun