Mohon tunggu...
Indah Hartini
Indah Hartini Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga dan seorang guru SD

Indah hartini merupakan seorang ibu rumah tangga dan pendidik. Hobby menulis novel. Buku yg telah diterbitkan "tasbih cinta di langit Moskow" (nourabook), "serpihan cinta hollandia", "karena Allah tak mengizinkan", "sujud hati di ujung subuh", "fabel mimpi obit" (diva press), "bidadari Annisa" (gema insan), "senja di ujung roma", "selendang putih tugu anno" (Kekata publisher), th 2020 juara favorit "menulis surat nasional" (diselenggarakan Funbahasa).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bidadariku Anisa

30 Oktober 2017   11:21 Diperbarui: 30 Maret 2022   01:15 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini putri sulungku lomba qiro'ah di kabupaten. Nisa sudah berangkat bersama rombongan teman-teman ngajinya. Ingin rasanya aku hadir dalam acara bersejarah tersebut dan memberi semangat pada putri sulungku tercinta.

"Tit..tit..." Suara klakson mobil suamiku. Aku segera menuju gerbang dan membukakanya.

"Ayah kok sudah pulang bukanya masih tiga hari lagi?" tanyaku.

"Iya nanti sore aku balik lagi, hari ini aku ingin menemani Nisa. Dia mana?" Tanya suamiku tanpa turun dari mobil.

"Dia sudah berangkat bersama guru ngajinya", jawabku. Oh...Tuhan, suamiku yang jauh-jauh dari luar kota sengaja pulang demi Nisa. Sementara aku yang sejak tadi dirumah tak memperdulikan Nisa. Suamiku segera memutar mobilnya dan bergegas ke kabupaten.

"Yah...tunggu!" teriakku. Kemudian suamiku mengehentikan laju mobilnya.

"Aku ikut", ucapku lirih.

"Yang benar?" tanya suamiku hampir tak percaya. Aku mengangguk sambil berucap,

"Aku ingin menyaksikan bidadari kecilku."

"Kau tak malu karena Nisa cacat?"

Aku menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun