Mohon tunggu...
Indah Gayatri
Indah Gayatri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Rayakan Perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wacana Rektor Asing, Perlukah?

26 Juli 2019   13:00 Diperbarui: 26 Juli 2019   13:38 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber www.ui.ac.id

Hal itu diikuti dengan tidak mampunya membaca potensi bangsa yang begitu besar, bahkan berpikiran picik dengan menyerahkan sejumlah persoalan bangsa kepada pihak lain. Karena menganggap bangsa ini tidak akan mampu mengatur dirinya sendiri. Inilah penyakit yang sebenarnya.

Rencana mengimpor rektor dan tenaga profesional asing ke perguruan tinggi negeri bisa dipastikan berkaitan dengan mental inlander tersebut. Karena kita seolah yakin bahwa dengan menjadikan "orang asing" sebagai pemimpin universitas, maka seluruh persoalan perguruan tinggi negeri akan selesai.

Padahal, jawabannya, jelas tidak!

Seandainya kita berfokus pada masalah utama perguruan tinggi, maka kita harusnya mencari sosok pemimpin universitas yang benar-benar paham mengenai dunia akademik dan manajemen pendidikan tinggi.

Kita jelas butuh mencari sosok pemimpin perguruan tinggi yang inovatif dan berpikiran maju, bukan sosok politisi.

Untuk perkara tersebut, sepertinya stok kita masih banyak. Kualitas manusia Indonesia juga tak kalah dengan orang-orang asing. Misalnya, di bidang lain, kita bisa melihat sosok yang penuh dedikasi dan mencintai negeri sekaligus bisa bekerja dengan baik, seperti Ignasius Jonan, Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani.

Mereka anak-anak negeri yang berprestasi, bukan orang asing, kan?

Ini bukan soal anti asing-aseng, tetapi lebih pada tujuan kita untuk mencari solusi dari akar masalah.

Oleh karena itu, untuk Presiden Jokowi, kita berharap untuk mempertimbangkan lagi idenya tersebut. Upaya memperbaiki perguruan tinggi memang mendesak, tetapi jangan gegabah dengan mencari jalan pintas.

Catatan Kaki:
[1] Dikutip dari katadata.co.id
[2] Dikutip dari tirto.id
[3] Dikutip dari tirto.id
[4] Dikutip dari kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun