Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Bertangga

21 Januari 2021   18:11 Diperbarui: 21 Januari 2021   18:18 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Geulgram | Fabian F

Perjanjian sakral,
Tuhan menyambung benang hidup
dari jantungmu ke jantungku.

Dua lingkung rotan dan bambu
dikupas menjadi anyaman,
bagai atap berlangit matamu-mataku.

Degup waktu berdebar dan bersuluh,
di lantai tanah, tempat menanam harapan
dipupuk keteguhanmu-ketabahanku.


Dalam rumah,
kita naik turun tangga
jangan berhitung, jangan menimbang,
cinta hilang makna
pada angka dan perbandingan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun