Perjanjian sakral,
Tuhan menyambung benang hidup
dari jantungmu ke jantungku.
Dua lingkung rotan dan bambu
dikupas menjadi anyaman,
bagai atap berlangit matamu-mataku.
Degup waktu berdebar dan bersuluh,
di lantai tanah, tempat menanam harapan
dipupuk keteguhanmu-ketabahanku.
Dalam rumah,
kita naik turun tangga
jangan berhitung, jangan menimbang,
cinta hilang makna
pada angka dan perbandingan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!