Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjuangan Kartini dan Filosofi Sepatu Bertiang

26 April 2021   12:30 Diperbarui: 26 April 2021   12:30 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiang pada telapak sepatu itu mengajarkan kita untuk memiliki pondasi agama dan keyakinan terhadap Tuhan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu tiangnya juga menuntut kita untuk selalu berhati-hati untuk berjalan menapaki kehidupan sosial kita.

Di zaman milenial ini, kehidupan kita tak bisa terlepas dari teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informatika. Memakai sepatu dengan tiang atau hak yang tinggi memerlukan konsentrasi yang tinggi, tak bisa cepat-cepat atau bahkan berlari. Di dalam bermedia sosial, perempuan dituntut untuk lebih berhati-hati, harus tanggap terhadap berita atau informasi palsu  (hoax). Tidak sembarangan membagi atau mengunggah sesuatu yang tidak berguna atau merugikan orang lain.

Sepatu bertiang juga mengajarkan kita untuk selalu memandang ke depan dan ke bawah. Karena ketika kita mengenakan sepatu ini, kita pasti akan merasa percaya diri untuk berjalan memandang ke depan dan hati-hati dengan memandang ke bawah agar tiangnya yang kurus dan kecil tak terjebak ke dalam lubang. Memandang ke masa depan yang artinya sebagai perempuan kita harus memiliki modal ilmu, pendidikan yang mapan, atau paling tidak harus terus mengupgrade diri agar lebih berkompeten di dalam lingkungan kerja atau lingkungan sosial.

Memandang ke bawah dalam arti dalam perjalanan hidup, kita layak bersyukur atas apa yang kita miliki. Jangan pernah merasa iri dengan apa yang dimiliki orang yang lebih tinggi dari kita, cobalah tengok ke bawah, masih banyak yang tak seberuntung kita.

Ujung sepatu bertiang yang biasanya lancip akan menancap ke dalam tanah yang artinya kita harus terus menggali potensi dalam diri. Jangan biarkan itu terkubur tanpa bekas.

Perempuan-perempuan Indonesia harus tetap berkarya sesuai dengan perannya. Karena setiap kita pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan mengolah waktu yang ada kita dapat menunjukkan kelebihan yang kita miliki dan belajar untuk menutupi kekurangan diri. Perempuan Indonesia dapat berperan banyak untuk membangun negeri ini. Karena kesetaraan gender jelas telah diakui di negara kita berkat perjuangan seorang Kartini.

Maka dari itu kita tak boleh hanya tinggal diam, berdiri di belakang kaum laki-laki tanpa mau berbuat sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kembali pada kegunaan sepatu bertiang tadi dalam kegiatan kita sehari-hari, bahwa kita harus menyesuaikan keadaan dan juga kemampuan diri. Itu artinya jika dalam bekerja kita lebih nyaman dengan sepatu tanpa tiang, jangan memaksa mengenakan sepatu dengan tiang apalagi jika tiangnya terlalu tinggi.

Seorang model saja bisa terjatuh saat mengenakan sepatu dengan tiang yang tinggi sekali saat berjalan di atas catwalk.

Dalam hidup, kalau tak mampu untuk memiliki sesuatu jangan dipaksakan untuk memilikinya. Karena ujung-ujungnya akan membuat celaka. Jangan pula mencoba sesuatu yang berisiko tinggi kalau kita tak mampu menanganinya.

Seorang model juga harus latihan berjalan berkali-kali dengan mengenakan high heels agar bisa tampil memuaskan, begitu pun kita ketika ingin mencapai keberhasilan perlu kita lalui beberapa kegagalan. Yang penting kita harus berani mencoba dan terus berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun