Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Literally Little Thing

22 April 2021   07:02 Diperbarui: 22 April 2021   07:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh ya, ia juga pernah mengungkapkan beberapa kejahatan yang dilakukan orang ketika mengikuti sebuah rapat. Menurutnya, bermain hp, berbisik-bisik , atau bahkan menyelipkan catatan kecil atau saling berkomunikasi lewat tulisan dengan sesame peserta rapat adalah bentuk kejahatan-kejahatan dalam sebuah rapat. Hmmm..betul juga sih. Hanya belum ada undang-undangnya saja. Hehehe....

Ia juga orang yang penuh perhatian baik terhadap saya maupun orang lain yang dikenalnya. Perhatian yang diberikannya sangat sederhana. Hanya hal kecil, tapi tetap menjadi fokus perhatiannya. Memperhatikan sikap dan perilaku orang-orang disekitarnya, tak jarang ia mengkritiknya secara halus, kembali dengan tulisan. Sebaliknya, ia akan gampang memuji hal-hal baik yang dilakukan oleh murid, sahabat, tetangga, dan rekan kerjanya. Pujiannya sungguh tulus, dan tak dibuat-buat.

Seperti sore kemarin, ia tiba-tiba menuliskan pesan melalui whatsapp pribadi saya.

" Bu, selama puasa kok kelihatan fit, apa rahasianya?"

Deg! Saya jelas kaget membaca pesannya.

"Kok nggak ditanyakan langsung ya, saat ketemu di sekolah tadi?" pikir saya dalam hati.

"Niat dan ikhlas Bu, itulah rahasianya" saya membalas sekenanya. Jujur saya katakan demikian, saya memang berniat puasa untuk menunaikan kewajiban saya sebagai umat muslim di bulan Ramadhan. Tapi, kalau ikhlas? Dalam hal apa? Sepertinya saya harus belajar dan mendalami keimanan saya.

Dan saya justru punya pemikiran yang lain tentang pesan yang dikirimkan oleh Bu Sum sore itu. Jangan-jangan itu juga sebagai bentuk perhatian kecil yang bermakna besar. Saya merasa diperhatikan, bukan karena fitnya tubuh saya saat puasa. Tapi mungkin karena saya terlihat diam saja di kantor , malah seperti tidak bersemangat.

" Saya sedang menjaga mulut saya, dari perkataan yang tak perlu dan tak pantas, agar tidak mengurangi pahala puasa", jawab saya kali ini penuh keyakinan. Selain itu, saya juga harus pandai-pandai menghemat tenaga, agar dapat menyelesaikan semua tugas saya sebagai guru.

Mudah-mudahan pemikiran saya tidak salah.

Banyak hal yang saya pelajari dari Bu Sum. Banyak kisah yang bisa kami ukir, dan banyak pula cerita yang dapat kami tuliskan bersama. Hanya kadang karena kesibukan, kami sempat loss frecuency dalam bincang-bincang literasi. Kalau salah satu diantara kami terlibat dalam kekalutan jiwa, kami boleh saling menghanyutkan pikiran masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun