Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Open Your Eyes, Then Your Mind...

2 Desember 2020   14:20 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:25 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cairan insto mengajak kita untuk membuka mata. Jingle lagu " buka mata buka insto" sering kita dengar di televisi. ( maaf, penulis tidak lagi promosikan produk ya, bukan endorse juga).

Mata adalah panca indera yang sangat penting bagi makhluk hidup, manusia dan hewan. Adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya dari Sang Maha Pencipta. Dengan membuka mata, dan melihat, lalu dicerna ke dalam pikiran, itulah yang seharusnya kita lakukan. Mata tak sekadar hanya melihat atau membaca. Lebih dari itu, dengan matalah kita seharusnya dapat mengolah pikiran. 

Sebaliknya, ada istilah menutup mata. Yang pertama berarti telah berpulang ke haribaanNya. Yang kedua berarti sudah tak peduli, atau masa bodoh. Kita harus tahu kapan mata kita harus dibuka, kapan pula ditutup. Kalau tidur, haruslah ditutup, jangan dibuka. Karena akan timbul kejadian lain, kalau kita tidur dengan mata terbuka apalagi terbelalak. 

Mata adalah jendela hati. Benar juga. Apa yang tersemat di hati, akan terpancarkan di mata. Ada yang bilang, " Matamu berbicara, " bukan berarti mata bisa bersuara ya. Itu artinya adalah, kita sebenarnya tak bisa berbohong atau berpura-pura. Dan jika dalam keadaan bersedih, mata mewakili hati dan perasaanmu. Tugas mata banyak sekali, apalagi tugas seorang spy, si mata-mata. Maka, jangan pernah bermain -main dengan matamu. Dari mata turun ke hati. Ya! Kita sering mendengar perumpamaan ini.

Alangkah bijaknya jika mata dan hati dipersatukan, so jika kita melihat baju yang cantik dalam sebuah etalase toko, mata boleh memandang, mengagumi, lalu jatuh hati. Tapi hati dan pikiran kita diajaklah serta. Pikirkan dulu, apakah kita punya uang yang cukup atau cek dulu kartu kredit, masih ada isinya atau nol. Pikirkan dua tiga kali, apakah baju itu kita butuhkan atau sekadar jaga gengsi saja. Wow! Istilah lainnya, lapar mata! 

Ada yang harus lebih hati-hati lagi jika dari mata turun ke hati ketika kita melihat orang yang punya kelebihan fisik semata. Cek dan ricek lagi, sudahkah ia menjadi milik orang lain. Maka, hati dan pikiran kita mainkan kembali. Patutkah kita mengambil milik orang lain hanya karena pandangan mata sesaat? 

Mata oh mata! Netra ini sangatlah istimewa dan luar biasa. Kita dapat menilai seseorang dari cara pandangnya terhadap suatu permasalahan. Ada yang hanya sekadar menengok, lalu memutuskan tanpa berpikir. Sekilas melihat, lalu punya asumsi dan perasaan tanpa logika. Ada yang langsung menghakimi tanpa mau menyelidiki. 

Menutup mata...hmm kalau mengantuk, tidurlah, tutup matamu.  Tapi jangan pernah menutup mata ketika kita melihat sesuatu terjadi di sekitar kita dan membutuhkan uluran serta sumbangsih kita. Jauhkan rasa cuek dengan berpura-pura tak melihat. Bukalah mata kita. Lalu ajaklah hati dan nurani serta pikiran bersama untuk membantu. Yakinlah, hidup kita akan semakin berguna bagi orang lain, jika kita mau membuka mata terhadap segala problema hidup. 

Dan yang paling dibutuhkan saat ini adalah melek  huruf, dalam arti literat. Sampai saat ini, negara kita masih dalam urutan 10 terendah akan kesadaran berliterasi di antara negara-negara di dunia. Miris memang.. 

Kita bisa membaca, tapi tak mau memahami. Kita suka membaca tapi tak melakoni apa yang kita sudah baca. Lupa merealisasikannya. Huhh.. Kita pandai membaca kitab suci, membaca buku, majalah, bahkan lebih demen kita membaca lewat gawai kita. Mulai dari whatsapp, facebook, instagram, twitter dan lainnya. Tapi, please!,jangan asal baca.

Buatlah mata, hati, serta pikiran untuk saling bersinergi memberikan hasil terbaik dari diri kita. Dengan  mau membaca, lalu memahami, serta melakukan hal-hal yang positif, niscaya akan membawa perubahan yang sangat berarti dalam hidup kita plus dapat meningkatkan kepercayaan diri. Literasi tak hanya pada kata-kata atau pada buku, tapi lebih dari itu, sifat literat, adalah sebuah sifat dan sikap berhati-hati akan apa yang kita lihat. Tentu saja dengan mata. Mata jendela jiwamu. Jadikan matamu sebagai pribadimu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun