Mohon tunggu...
Chen De Gui
Chen De Gui Mohon Tunggu... Perawat - Nurse

simple woman who's trying to be the best for her family

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Makkah, hari ini... Catatan harianku...

15 September 2011   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:56 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuaca hari ini di Makkah sangat bersahabat. Di mulai dari pagi, saat saya keluar dari rumah hendak menuju Tan'eem buat menunaikan ibadah Umrah bersama teman saya, kami disambut udara segar, sehingga perjalanan menuju jalan utama untuk menunggu taxi terasa enteng. Taxi pertama datang, negosiasi pun dimulai, tapi berakhir nihil, masa iya tarif sampe ke Tan'eem 30 SR, ini kan bukan Ramadan atau Hajj jadi harga segitu ga bisa diterima. Hehehhehehe (Pelit:[Mode:ON]). Taxi kedua pun muncul, Alhamdulillah kali ini berhasil, dari Aziziyah Janubiah ke Taneem di minta 10 SR, no problem... :) Dapet taxi yang bagus, supirnya ramah dan sopan plus harga bersahabat, mantaf deh... Perjalanan dari Aziziyah Janubiah ke Tan'eem memakan waktu kurang lebih 20 menit jadi bosan juga kalo mobilnya ga bagus, sopirnya genit atau terlalu banyak ngomong...:) Ya ngobrol biasa, basa - basi masih bisa di terimalah. Eh, cerita punya cerita, ternyata si supir Taxi temennya salah satu temen saya di RS, wah jadi lumayan tenang deh. Akhirnya sampe juga di Tan'eem, begitu mo di kasih uang eh, supirnya nolak. Bingung deh, harus seneng apa malu.. Hehehehhe.. Setelah agak alot berdebat akhirnya dia ngambil setengah dari harga yang di sepakati awal, alasannya saya temennya temen dia, jadi dia ga mau ambil uang saya... Hehehehe... Kita pun bilang terima kasih tapi dalam hati bilang "mudah-mudahan ntar klo mo keluar dapatnya supir taxi ini lagi, lumayan bisa ngirit ongkos" Hahhahaha... Alhamdulillah sampai di Tan'eem suasananya enak banget, ga padat seperti saat Ramadan, sholat pun jadi nyaman. Niat umrah sudah terlafadzh kan saatnya menuju Masjidil Haram. Kali ini kita memilih Bus SAPTCO, murah meriah, cuma 2 SR dari Masjid Tan'eem sampe ke Masjidil Haram. Alhamdulillah kita pun sampai di Masjidil Haram, dari luar tampak tidak begitu padat orang yang lalu lalang. Mudah-mudahan di dalam juga ga begitu ramai, harap di dalam hati, karena hari kamis dan jum'at adalah akhir pekan disini jadi biasanya mukimin -sebutan bagi orang yang berdomisili di Makkah dan sekitarnya- menggunakan hari itu untuk umrah. Sampai didalam syukurpun terucap, segala Puji bagi Allah, Tuhan Pemilik Alam Semesta ini... Suasana yang sangat kontras dengan umrah terakhir kami sebelumnya. Hari ini suasana Masjidil Haram lengang.Bergegas kami melaksanakan ibadah umrah, di mulai dengan Tawaf sebanyak 7 putaran. Alhamdulillah Allah memberi kesempatan buat saya untuk berdoa di Multazam, menyampaikan semua hajat, berdoa buat kedua orang tua, putra tercinta serta ke dua adikku tercinta, termasuk doa agar saya bisa secepatnya menjalankan sunah Rasulullah untuk berumah tangga kembali. Duh, Alhamdulillah... syukur yang tak terhingga saya bisa berdoa dan sholat dengan leluasa di depan Multazam, kesempatan ini sudah sangat jarang didapatkan tahun terakhir, karena Masjidil Haram selalu ramai dengan jamaah Umrah sekarang ini. [caption id="attachment_131506" align="aligncenter" width="540" caption="Multazam dan Maqam Ibraheem"][/caption]

Alhamdulillah, sekali lagi di beri kemudahan oleh Allah, Tawaf dan Sa'i berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun. Semoga ibadah Umrah kami hari ini di terima oleh Allah.

Selesai umrah waktu menunjukan pukul 10.45 pagi waktu Makkah, perut terasa lapar. Akhirnya kita memutuskan untuk brunch di Restoran Malaysia, alternatif terdekat yang sesuai dengan selera. Mumpung sudah keluar dari rumah, biar afdol kita pun menunggu sampe waktu dzuhur. Setelah Dzuhur baru pulang.  15 menit sebelum adzan, Muttawa mulai mengingatkan orang yang ada di Mall dan Restaurant untuk bergegas ke Masjid untuk sholat. Sekali lagi Alhamdulillah, di beri kemudahan oleh Allah, kerja di Rumah Sakit di depan Masjidil Haram jadi kalau mau wudhu ga usah capek - capek turun ke tempat wudhu umum yang harus turun ke bawah, cukup di RS.  Adzan bergema, memanggil manusia untuk menunaikan perintah Rabbnya yaitu sholat. Temen saya mengusulkan, bagaimana kalau kita coba turun untuk sholat di depan Ka'bah. Wah, saya dah pesimis duluan. Saya bilang "apa ga penuh kak? Lagian kan panas." Tapi tetap saja temen saya menyeret tangan saya untuk turun. Subhanallah, mungkin banyak orang yang berfikiran seperti saya kalau di bawah itu panas dan penuh, tapi begitu  kita sampai disana, ternyata tempatnya masih lowong, ga banyak orang disana dan satu lagi yang bikin saya bertakbir tiada henti, sinar matahari yang tadinya terik, perlahan meredup. Dan dari tempat itu saya bisa melihat 2 pemandangan yang sangat indah bagi saya, Ka'bah dan Jam Gadang Makkah (ini istilah saya aja lho..) [caption id="attachment_131524" align="aligncenter" width="419" caption="Ka'bah dan Jam Gadang Makkah"][/caption]

Jujur, selama 5 tahun saya di Makkah, inilah kali pertama saya bisa sholat di depan Ka'bah. Biasanya saya hanya punya kesempatan untuk sholat di dalam bangunan Masjidil Haram, itupun kalau kebagian tempat. Kalau seperti saat Ramadan kemarin, kita sholat di pelataran Mall yang ada di depan Masjidil Haram. Saya merasa deg-degan seperti menghadapi sesuatu yang bikin perasaan saya tidak menentu. Ah, mungkin saja saya yang terlalu lebay pikir saya... Apapun itu saya yakin Allah Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati saya, bagaimana kebahagian saya hari ini, syukur saya atas segala nikmat-Nya untuk saya hari ini, makna dari tetesan air mata yang tumpah saat bersujud kepada-Nya, saat melantunkan surah Ar-Rahman sebagai ungkapan hati saya buat Rabb Sang Pemilik Hati dan Sang Penentu hidup saya.

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah yang kamu dustakan (55;59)

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tiadalah balasan kebaikan melainkan kebaikan itu sendiri (55;60)

Setelah semua selesai ga lupa dong foto-foto buat kenangan apabila suatu hari sudah tidak ada di Makkah lagi. Apalagi di tengah panasnya isu tentang pemutusan hubungan kerja bagi para pekerja non - saudi di rumah sakit, setidaknya ini akan jadi pengobat rindu. Karena yang diberatkan bukanlah soal PHK, tetapi berpisah dari tanah suci ini, meninggalkan Rumah Allah... Tapi, InshaAllah, apapun yang akan terjadi itu pasti yang terbaik dari Allah, karena Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita, apa yang kita butukan walau kadan itu bukanlah yang kita inginkan. [caption id="attachment_131526" align="aligncenter" width="405" caption="Me with 2 great background"][/caption] [caption id="attachment_131528" align="aligncenter" width="390" caption="Me and Ka'bah"][/caption] Ijinkan aq untuk selalu bisa bertamu di Rumah-Mu Ya Allah, menikmati semua kedamaian yang ada di dalamnya, menikmati saat mengadu kepada-Mu, melepaskan semua curahan hati, melantunkan ayat suci-Mu. Ya Allah ampunilah segala dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka menyayangi aku dimasa kecil.. Ya Allah Ya Tuhanku kasihanilah aku dan kasihanilah anakku. Ya Allah dengan airmataku ini, aku bermohon kepada-Mu, Engkau tabahkanlah dan kuatkanlah hati anakku menempuh segala cobaan hidup yang Engkau turunkan kepada mereka. Aku sangat sayang kepadanya dan jadikanlah dia sebagai anak yang soleh . Ya Allah tiada Tuhan selain Engkau, tunjukkan kuasa-Mu Ya Allah. Ya Allah, Ya Hayyu, Ya Qayyum, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Latif, Ya Jabbar, Ya Khaliq, Ya Allah permudahkanlah anak ku di dalam  menimba ilmu . Tenangkanlah hati mereka untuk menerima ilmu-Mu, lapangkanlah jiwa mereka untuk menghadapi ujian-Mu dan berkatilah mereka dengan rahmat-Mu. Ya Allah, Ya Tuhan ku ridhailah hidup kami. Ya Tuhanku lindungilah aku dan putraku dari godaan syaitan yang menyesatkan..... Ya Allah, kurniakanlah putraku akhlak sebaik Rasulullah S. A. W dan jadi pembela kepada diriku di hari depan. Hanya kepada-Mu aku memohon, karena Engkau sebaik-baiknya tempat meminta. Ameen Ya Rabbal Alameen...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun