Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money

Industri Pengolahan Nikel di Sulawesi Tengah Bisa Tingkatkan Pendapatan Fiskal

3 Februari 2022   11:23 Diperbarui: 3 Februari 2022   12:02 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi industri pengolahan nikel. Sumber foto: ekbis.rmol.id

Pengembangan sektor industri sedang gencar dilakukan, negara besar ini siap mempersiapkan masa depan lebih baik. Salah satunya melalui gerilya industrialisasi untuk mengoptimalkan segenap kekayaan tanah air. 

Kini, tak elok rasanya apabila kita hanya memiliki perspektif negatif terkait aktivitas pertambangan. Berbekal semangat mengindustrikan Indonesia, semua daerah di bumi pertiwi ini sejatinya memiliki andalannya masing-masing.

Sebagaimana yang terjadi pada industri pengolahan nikel di Sulawesi Tengah. Pasalnya, dengan kehadiran industri ini tak dapat dipungkiri pendapatan akan ikut meningkat,begitupun pada pendapatan daerah dan juga negara.

Pada Desember 2021 silam, Badan Pusat Statistik mengeluarkan rilis beserta data tentang Ekspor Indonesia. Dalam rentang tahun 2021, ekspor Tanah Air mencapai US$231,54 miliar. Jumlah sebesar itu tentunya berasal dari 34 provinsi Indonesia. Dan, nilai sebesar US$12,139 miliar dengan kontribusi 5,24% dari total ekspor Indonesia menjadi torehan Sulawesi Tengah. 

Pencapaian Sulteng ini bertumbuh sekitar 60 persen jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai US$7,480 miliar. Fakta lain yang terungkap, dari enam provinsi di Pulau Sulawesi, kontribusi Sulawesi Tengah diatas 2 persen. Dan apabila kita melihat lebih luas pada Pulau Sulampua (Sulawesi-Maluku-Papua), Sulawesi Tengah superior dengan nilai ekspor sebesar itu.

Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Muharram Nurdin, menyebutkan dengan adanya pertumbuhan industri nikel di Sulawesi Tengah, yang tepatnya terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, maka bisa menjadi motor untuk meningkatkan fiskal di daerah tersebut. 

Terlebih, industri pengolahan nikel yang berada di Sulawesi Tengah sudah terintegrasi antara penambangan hulu dengan pengolahan menjadi barang setengah jadi, sehingga sesuai dengan program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah Indonesia

Dan hilirisasi industri yang dilakukan oleh industri pengolahan nikel di Sulawesi Tengah bisa meningkatkan nilai ekspor besi dan baja yang dihasilkan Provinsi Sulteng. Diketahui, nilai ekspor besi dan baja dari Sulawesi Tengah mencapai US$6,4 miliar di tahun 2020.

Dan berkat melonjaknya nilai ekspor besi dan baja dari duo Morowali tersebut, membuat Sulawesi Tengah menyumbang hampir 60% dari total nilai ekspor besi dan baja Indonesia sepanjang 2020.

Potret Hilirisasi Industri pada Kawasan Industri di Morowali

Diketahui, pada bagian hulu industri nikel di Sulawesi Tengah, pertumbuhan industri ini dimotori oleh puluhan perusahaan swasta pemegang izin usaha pertambangan (IUP) yang menambang puluhan juta ton bijih nikel.

Lalu lanjut ke sektor hilir, di Sulawesi Tengah diketahui terdapat industri pengolahan nikel bernilai tambah, salah satunya yaitu Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali. Industri pengolahan nikel ini terus bertumbuh pesat hingga hasilnya pun melesat. Ditambah lagi kondusifnya iklim investasi yang terjadi, sehingga masuknya ragam investasi menjadikan kawasan IMIP terus melaju.

Nurdin pun lebih lanjut juga menyatakan bahwa kegiatan di sektor industri nikel yang berada di Sulawesi Tengah, diharapkan dapat memberikan kontribusi fiskal kepada Provinsi Sulawesi Tengah. 

Dan, agar industri bisa berkontribusi fiskal terhadap daerah sekitarnya juga perlu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah setempat yaitu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten. Beberapa langkah bisa dilakukan Pemprov Sulawesi Tengah untuk mendukung industri pengolahan nikel lebih maju.

Seperti bersama-sama dengan Kementerian ESDM serta Pemerintah Kabupaten di mana kedua industri pengolahan nikel itu berada untuk menertibkan IUP-IUP yang bermasalah dan juga praktik penambangan ilegal. IUP yang bermasalah harus dicabut dan diberikan kepada BUMD/Perseroda. Dengan cara ini pemerintah daerah bisa memperoleh manfaat fiskal dari adanya kehadiran industri pengolahan nikel yang ada di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara ini.

Diketahui bersama, Pemprov Sulteng bersama Pemkab Morowali dan Morowali Utara juga wajib menggiatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perseroda untuk terlibat aktif di semua ekosistem industri pengolahan nikel di Sulawesi Tengah.

Sulawesi Tengah. Dahulu dipandang sebelah mata. Namun, kini menjadi sebuah patron yang telah menggerakkan semangat industrialisasi. Sebuah semangat yang tak kan pernah luntur dan pudar untuk sebuah kalimat. Masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun