Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tesla Khawatirkan Komoditas Nikel, Besi Siap Menjadi Jalan Keluarnya

8 Maret 2021   16:11 Diperbarui: 8 Maret 2021   16:50 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: forbes.com

"Nikel adalah kekhawatiran utama kami untuk meningkatkan produksi baterai lithium-ion. Karena itu, kami mengubah (baterai) ke katoda besi. Banyak besi (dan lithium)!"

Begitulah cuitan CEO Tesla Inc., Elon Musk melalui akun Twitter-nya pada Jumat (26/2/2021). Perusahaan otomotif ternama tersebut mulai menyadari bahwa komoditas nikel terbatas. Dari kekhawatiran inilah lahir jalan baru yang ditemukan oleh Tesla.

Bukan Nikel, Tesla Menengok ke Besi

Pada umumnya, jenis baterai mobil listrik beragam, salah satunya yang selalu dibicarakan yaitu lithium-ion. Perlu diketahui, penggunaan lithium-ion ini juga digunakan sebagai baterai pada laptop dan handphone, lho. Untuk komponen campuran pada lithium-ion antara lain lithium, nikel, iron (besi), dan kobalt.

Kekhawatiran Tesla akan nikel pada akhirnya membuat mereka akan mengalihkan sumber bahan baku baterai Mobil Listrik Tesla Model 3 Standard Range ke tipe baterai lain yaitu Lithium Iron Phosphate (LIFEPO4) atau lebih singkatnya dikenal sebagai LFP. Dilansir dari CNBC Indonesia, keunggulan LFP jika dibandingkan baterai lithium-ion jenis lainnya seperti Lithium Nickel Cobalt Aluminum Oxide (NCA) dan Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC) yaitu dapat dijual dengan harga yang lebih murah.

Publik tahu bahwa Tesla memiliki ambisi yang sangat besar di industri mobil listrik. Pada tahun 2030 mendatang, perusahaan ini memiliki rencana untuk memproduksi 20 juta unit mobil per tahunnya. Maka, kebutuhan nikelnya pun juga tidak sedikit.

Demi mencapai ambisinya tersebut, Tesla memilih besi sebagai alternatif dari nikel. Lantas, apa saja perbedaan antara baterai lithium-ion dengan lithium iron phosphate selain harganya lebih terjangkau?

Dibandingkan dengan baterai lithium-ion yang memiliki energi spesifik 150/200 watt-jam per kilogram lebih ringan, lithium iron phosphate memiliki energi spesifik 9/120 watt-jam per kilogram. Perbedaan inilah yang membuat baterai dengan berbahan dasar iron kemasannya lebih besar dan berat.

Life cycle lithium-iron phosphate lebih panjang 1500-2000 siklus atau 10 tahun lamanya dibandingkan dengan lithium-ion yang hanya 2-3 tahun saja. Keunggulan lainnya dari lithium-iron yakni umur penyimpanannya mencapai 350 hari berbeda dengan lithium-ion 300 hari.

Tidak ada yang salah dengan langkah Tesla, mengingat cadangan nikel perlahan akan habis. Akan ada energi baru yang terus hadir untuk menggantikan posisinya.

Apakah dengan memilih besi dibanding nikel menjadi cara cepat Tesla untuk mewujudkan ambisinya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun