Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerbau Logam Bawa Pertambangan di 2021 Akan Bersinar, Benarkah?

15 Februari 2021   15:54 Diperbarui: 15 Februari 2021   16:18 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: asiatoday.id

Dalam menentukan saham, tidak sedikit dari investor yang mengandalkan fengshui. Dan tidak jarang juga dengan melihat prediksi tersebut, ada beberapa kejadian yang benar-benar terjadi. Misalnya pada tahun 2020 lalu, di mana Fengshui Index dari CLSA mengatakan bahwa sektor pertambangan paling bersinar jika dibandingkan lainnya.

Dilansir dari Kontan.co.id, Ghibran Al Imran selaku analis RHB Sekuritas merasakan kekhawatiran rally yang terjadi pada harga nikel hanya bersifat jangka pendek. 

Kenyataannya, di tahun 2020 lalu industri mobil listrik mengalami perkembangan, belum lagi di Indonesia sendiri saat itu sudah dibangun 11 pabrik smelter nikel dan 25 pabrik sedang dalam tahap pembangunan yang berperan penting bagi industri mobil listrik. Selain mobil listrik, tingginya permintaan stainless steel juga membuktikan kebenaran dari fengshui tersebut.

Sedangkan di sektor batubara pada tahun 2020 juga mengalami kenaikan yang disebabkan oleh peningkatan konsumsi batubara di Tiongkok. Pandemi Covid-19 bukan menjadi masalah utama peminat batubara menurun drastis. Meskipun sempat "sepi" namun permintaan batubara di Tiongkok semakin tinggi pada semester kedua.

Bagaimana dengan prediksi sektor pertambangan di tahun 2021?

Di tahun kerbau logam ini, beberapa pakar fengshui memprediksi untuk sektor pertambangan tetap bersinar. Terutama untuk tambang logam nikel. Hal ini terbukti dengan kenaikan harga nikel bulan Januari 2021 yang mencapai USD17.929 per ton yang diambil dari data London Metal Exchange (LME), angka tersebut meningkat 8,4 persen jika dibandingkan tahun 2020. Sementara per tanggal 12 Februari 2021, harga nikel meningkat menjadi USD18.363.

Berdasarkan Hans Kwee selaku analis pasar modal, harga nikel akan terus naik karena kebutuhan publik di era energi baru kelak. Berbicara mengenai energi baru bukan hanya tentang baterai kendaraan listrik melainkan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Dikutip dari Liputan6.com (8/1/2021), Hans menjelaskan bahwa nikel dimanfaatkan bukan hanya untuk baterai mobil melainkan untuk kebutuhan rumah tangga dan dapat terus dikembangkan untuk kebutuhan lainnya.

Bukan hanya sektor pertambangan yang fokus untuk era kendaraan listrik, namun sektor industri otomotif di tahun kerbau logam ini pun juga akan bersinar.

Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian mengatakan bahwa industri otomotif menjadi kekuatan di era kendaraan listrik. Saat ini pemerintah tengah mendorong kendaraan bermotor berbasis baterai dan listrik dengan mengolah bahan baku nikel Indonesia yang jumlahnya besar.

Hal-hal lainnya yang semakin membuat prediksi di sektor pertambangan tetap bersinar ialah dengan masuknya investor-investor asing ke Indonesia, salah satunya Tesla Inc yang dikabarkan berminat untuk memproduksi Energy Storage System (ESS) di Tanah Air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun