Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bukti Indonesia Move On Berawal dari Industri Nikel

5 Februari 2021   19:01 Diperbarui: 5 Februari 2021   19:23 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: tribunnews.com

Sudah puluhan tahun "mata" Indonesia tertutup karena peristiwa PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dahulu sempat dikuasai pihak asing. Setitik cahaya muncul di tahun 2018 lalu, ketika PT Inalum (Persero) mendapatkan 51 persen saham dari PTFI.

Selama masa pengerukan itu pula, pemerintah belum memiliki industri emas dari hulu sampai hilir. Indonesia mampu berbenah diri dari kejadian di masa lalu. Bahlil Lahadalia selaku Kepala BKPM membawa kabar bahwa pemerintah tengah fokus pada pembangunan industri nikel dari hulu sampai hilir yang nantinya dapat menghasilkan baterai kendaraan listrik.

Bahlil menambahkan, pemerintah akan mengatur kepemilikan saham perusahaan nikel dan memastikan saham tersebut akan melibatkan pengusaha di tingkat nasional, pengusaha di daerah, UMKM, dan investor asing.

"Masalah Freeport sudah cukup menjadi pelajaran berharga bagi kita. Sekarang, sahamnya diatur dengan baik harus melibatkan pengusaha nasional, pengusaha yang ada di daerah, dan harus libatkan UMKM dalam setiap rantai pasok," ujar Bahlil dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (4/2).

Apakah benar pemerintah Indonesia sudah membuka lembaran barunya lewat industri nikel ini?

Semesta sudah memberikan lampu hijaunya. Dari 23,7 persen cadangan bijih nikel di dunia, ada di Indonesia. Sekitar 80 persen dari total bahan baku baterai dan kendaraan listrik yang meliputi nikel, kobalt, mangan, aluminium, dan lainnya juga ada di negeri ini.

"Ini momentum tepat bagi Indonesia keluar menjadi pemain yang disegani di dunia dalam konteks untuk persiapan baterai mobil listrik," tambah Bahlil.

Semula yang dunia tahu hanyalah gunung emas di Papua. Kini, nikel menjadi primadona di dunia. Dan, wilayah di Indonesia dengan cadangan bijih nikel terbesar ada pada Indonesia bagian Timur.

Bukti bahwa nikel Indonesia menjadi primadona ditandai dengan kehadiran empat perusahaan global kendaraan listrik yang menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di dalam negeri. Empat perusahaan tersebut antara lain LG (dengan nilai investasi USD 9,8 miliar), CATL (dengan nilai investasi USD 5,2 miliar), sementara BASF dan Tesla sampai saat ini masih dalam tahap pendekatan.

"Kalau 4 perusahaan ini masuk, maka ini menjadi kolaborasi yang tepat, mereka kuasai teknologi dan pasar, kita kuasai sumber daya alam," ujar Bahlil.

Semoga, nikel menjadi salah satu sarana untuk mencapai kegemilangan Indonesia, seperti tujuh butir harapan Jokowi tentang Indonesia 2085 dimana terdapat dua poin yang menyinggung Indonesia menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik dan Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun