Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mukjizat di Tengah Pandemi Itu Bernama Pemasukan Materi

12 November 2020   15:24 Diperbarui: 12 November 2020   15:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Source: www.klikdokter.com

COVID-19 bagaikan petaka yang tak terduka. Hadirnya di dunia serta Indonesia seketika melumpuhkan seluruh elemen yang ada di sebuah negara. Terlebih di Indonesia, seketika perusahaan di berbagai sektor terhisap akibat kedatangannya. Ada bisnis yang masih bertahan, terpaksa merumahkan pegawai, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga tumbangnya perusahaan. Adanya keputusan tersebut merupakan jalan tengah terbaik yang diambil oleh berbagai pihak bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. 

Dalam kasus pemutusan hubungan kerja atau PHK, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat hingga 31 Juli 2020, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan mencapai 3,5 juta jiwa lebih sepanjang pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia. Tak jarang, bagi karyawan yang terkena PHK, mereka memilih banting setir berdagang dan mengerjakan apa saja. Asal hal tersebut membuat keran perekonomian keluarga kembali 'menyala'. Ada pula yang mencoba peruntungan untuk melamar kerja kemnali, namun tidak semua perusahaan membuka lowongan pekerjaan di kala pandemi. 

Boleh dikatakan, perekonomian sedang tidak stabil. Begitu juga dengan keuangan yang ada di sebuah perusahaan. Menunda penerimaan pekerja adalah salah satu cara dari perusahaan untuk menghemat pengeluaran biaya di saat permintaan atas jasa/produk perusahaan mereka sedang menurun. 

Lantas, apakah ada orang yang tidak terkena PHK saat pandemi dan masih bekerja sedia kala seperti hari biasa? Ada, bisa dikatakan mereka adalah orang-orang beruntung. 

Bagaikan Nabi Ibrahim yang tidak hangus, ketika dibakar karena api yang membakar dan berubah menjadi dingin, begitulah keadaan saat ini. Saat ini orang lain terkena PHK, segelintir orang mendapatkan mukjizat dengan tetap bekerja dan mendapatkan rezeki di kala pandemi. 

Saat kehidupan berputar balik akibat COVID-19, banyak dari pribadi ini cenderung mengisi energi negatif di dalam diri. Bahkan, tak jarang menyalahkan berbagai pihak dengan dalih apapun padahal selalu ada sisi baik yang terjadi dalam keadaan apapun. 

Namun, pandemi COVID-19 yang mencekam ini tak selamanya buruk. Justru ini adalah momen refleksi bagi para karyawan yang masih bekerja untuk tetap bersyukur walaupun keadaan tak menentu. Bersyukur atas hal-hal kecil yang saat ini masih kita genggam, dan melakukan yang terbaik selagi ada kesempatan. 

Salah satunya melalui pekerjaan di perusahaan Anda. Karena, bisa jadi giliran kita yang menjadi seperti publik di luar sana: terkena PHK. 

Tak ada salahnya memberikan yang terbaik dan tetap bersyukur, selagi semesta masih bersatu dengan kita walau kemelut menyerbu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun