Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Lantunan Bacaan Tala'al Badu'alaina Menggema di Musholla Nurul Huda Perum Pondok Damai, Cileungsi

14 Oktober 2024   08:30 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantunan Bacaan Tala'al Badru'alaina, Menggema di Musholla Nurul Huda Perum Pondok Damai, Cileungsi


Sebuah lirik Tala'al Badru 'alaina, Min tsaniyatil wada', Wa jabassyukru 'alaina, Mada 'a lillahida', Ayyuhal mab 'utsufinaJi'tabil amril muta', Ji'ta syarraftal Madinah, Marhaban ya khairada', Saqahullahu ta'ala Rahmatan Lil'alamin, Fa 'alal barrissyu'a wa 'alal bahrissyu'a Tala'al Badru 'alaina Min tsaniyatil wada', Wa jabassyukru 'alaina, Mada 'a lillahida',  Ayyuhal mab 'utsufina, Ji'tabil amril muta', Tala'al Badru 'alaina, Min tsaniyatil wada', Wa jabassyukru 'alaina, Mada 'a lillahida'

Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita, Dari lembah Wada', Dan wajiblah kita mengucap syukur, Di mana seruan adalah kepada Allah, Wahai Engkau yang dibesarkan di kalangan kamiDatang dengan seruan untuk dipatuhi, Anda telah membawa kemuliaan pada kota ini Selamat datang penyeru terbaik ke jalan Allah, Nabi Muhammad di berikan Allah kepada kita sebagai rahmat semesta alam, 

Itulah bait bacaan pembuka saat kajian Tafsir Jalalain (Ahad, 13 Oktober 2024)  tepat jam 5.30  pagi di Musholla Nurul Huda Perumahan  Pondok Damai berkumandang suara syahdu penuh keharuan menggema ke udara ternyata itu adalah bacaan  Thala Al Badru 'Alaina yang dibacakan oleh tim khadroh dan para santri Al-Aziziyy menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW karena dalam kelaziman kajian rutin Tafsir Jalalain jika memasuki bulan Rabi'ul Awwal  otomatis moment kajiantafsir  dijadikan sebagai peringatan kelahiran Maulid Nabi Muhammad SAW disamping membedah perjalanan dakwah Rasulullah SAW hal yang paling mengesankan adalah saat dilantunkan Tala'al Badru 'alaina, ( Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita) sebuah ungkapan kegembiraan saat celah cahaya datang untuk menerangi alam yang mengalami kegelapan dari cahaya Iman kemudian Nabi merubah kondisi masyarakat jahiliyah saat itu menjadi masyarakat penuh dengan cahaya Iman   karena itulah kehadirannya diibaratkan bulan purnama bagi ummatnya, belum lagi iringan suara  lantunan bacaan Ya Nabi Salam Alaika,Ya nabi salam 'alaika, Ya rasul salam 'alaika, Ya habib salam 'alaika, Shalawatullah 'alaika (Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu,Wahai Rasul salam sejahtera untukmu.Wahai kekasih, Salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rahmat) Allah untukmu) dalam  buku Maulid Simtudduror oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi, sholawat ini dikenal juga dengan istilah sholawat mahallul qiyam yang dilantukan dengan posisi berdiri sambil mengangkat tangan sungguh suasana ini menghadirkan keharuan yang luar biasa dikalangan para Jamaah Tafsir Jalalain  tak ayal  tidak sedikit dari jamaah  yang menitikan air mata perlahan membasahi pipi  seolah sedang menahan rasa rindu yang tertahan rasanya ingin  segera berjumpa dengan sosok manusia yang Agung yang selalu memikirkan ummatnya dengan ungkapan ummati, ummati, ummati, ungkapan itu sebagai bentuk kecintaan Rasulullah SAW atas ummatnya maka wajar jika ummatnya menyambut kecintaan itu dengan memperbanyak lantunan shalawat

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Sebagai ummatnya adalah sesuatu yang sangat wajar  jika kelak  ingin  berjumpa dengan kekasihdari  insan yang Agung, dan mulia, serta menjadi teladan bagi umat manusia, sebagai khataman nabiyyin (penutup Nabi) , yang diutus Allah untuk menuntun umat di dunia dengan selalu mengedepankan  akhlak yang mulia, sebagaimana ditegaskan oleh Aisyah ra. bahwa akhlak beliau adalah Al-Qur'an,  memiliki sifat yang lemah lembut terhadap siapapuni, dan suka memaafkan, dan dari lantunan bacaan Ya Nabi Salam Alaika seolah-olah sedang mengajak pikiran kita sejenak menengok untuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakan misi dakwah Islam  pikiran kita sejenak akan menerawang mengingat sosok manusia agung nan mulya adalah Rasulullah SAW yang kehadrannya sangat dinantikan, kegembiraannya   disambut dengan ungkapan wahai bulan purnama yang terbit kepada kita sebagai pembawa cahaya menerangi dari  kegelapan yang saat itu sedang melanda, mengeluarkan manusia dari lingkar kejahilan menuju cahaya Illahi, dari kedaliman menuju keadilan, dan dari gelap menuju terang, dan dari alam kekafiran menuju cahaya Iman  , engkau adalah imam dari para Nabi

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun