Api Politik  Setiap Saat Siap Menyemburkan Bara PanasÂ
 Ditengah maraknya pasar Capres dan Cawapres tahun 2024   berbagai langkah akrobatik antar parpol harus dimainkan  untuk menjaring koalisi supaya lebih memuluskan proses Capres dan Cawapres  siapa yang pandai memainkan peran maka itulah yang akan mendapatkan dukungan dari berbagai parpol yang ada tetapi jika tidak memiliki potensi sebagai perayu ulung maka otomatis  akan ditinggalkan disinilah kepiawaian sebuah partai politik melalui ketua umumnya nyalinya dalam melakukan lobi.
Dan negoisasi dipertaruhkan  bagaimana kecakapan dalam  merayu,  mempengaruhi , bahkan kecakapan  jegal menjegal sekalipun, saling mencekik, saling serobot, saling telikung tengah jalan , dan bahkan saling menghujat ini memang sudah bawaan politik dan warga net  sulit  berpaling dari berita-berita politik yang setiap hari menghiasi media social  yang turut mewarnai  panasnya situasi bursa pencalonan tentu saja ada suguhan berita yang membahagiakan, menggemaskan, menjengkelkan  bahkan berita yang sangat menyedihkan semuanya tersaji tinggal kita mau pilih menu yang mana semua sudah tersaji dalam satu meja bernama informasi
Namun berita soal pencapresan bagi partai Nasdem dan partai yang tergabung dalam koalisi perubahan sejenak sudah bisa bernapas lega  dengan telah berhasil mengawinkan seorang Anis dan Cak Imin sebagai Capres Cawapres 2024  tinggal bagaimana langkah  perjuangan tahap berikutnya namun dibalik keputusan Nasdem  ada partai yang merasa terpuruk karena telah ditelikung ditengah jalan  inilah fakta  yang terjadi dalam ril politik yang mengharuskan  para aktor-aktor politik memiliki kepiawaian dalam memerankan aksinya untuk  menentukan strategi bertarung.
siapa berpasangan dengan siapa ini amat sangat tergantung kepiawaian, ketangkasan  dalam melakukan lobi dan negoisasi sebagaimana kecepatan yang dilakukan oleh Surya Paloh dalam menggaet Cak Imin sebagai Cawapres, namun apapun yang terjadi dalam setiap perubahan politik itu sangat lumrah  bukankah politik itu  dinamis  setiap saat bisa berubah paginya  berkawan sorenya bisa menjadi lawan politik  ah itu tidak aneh terjadi  dalam alam politik kalau kemudian perubahan itu dimaknai sebagai sesuatu yang sangat besar  ini menunjukkan belum siap dengan percaturan politik yang rentanÂ
dengan perubahan yang bisa menguntungkan atau merugikan  seharusnya perubahan itu tidak disikapi berlebihan bukankah sejak awal harus sudah mafhum bahwa politik itu  bagaikan  bara api panas yang setiap saat siap menyemburkan api panas kalau masih gagap  dengan suasana hawa panas perpolitikan tinggal lempar handuk  saja dari pada terus menerus grundel, ndumel,  menuduh macam-macam, memperbanyak gibah politik, merasa tertindas, tersudutkan hanya gegara perselingkuhan politik namun kejadian ini  dikemas sedemikian rupa dijadikan  topik hangat sibuk untuk menanggapi, mengcounter dengan segala dalih melakukan pembenaran.
Seolah ingin menunjukkan aku yang paling beradab dalam menjaga kesantunan politik hmmm drama macam apa lagi yang ingin disuguhkan untuk  mendatangkan simpati khalayak padahal emua orang tahu bahwa perubahan politik sesuatu yang biasa saja  tapi karena penafsirannya  secara politis menunjukkan betapa dunia politik diisi oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan memanas-manasi seharusnya perkara sepele malah disulap menjadi persoalan besar dengan melakukan  pencitraan demi mengejar sebuah jabatan  terjangkit penyakit politicking dengan berbagai cara  menciptakan  huru-hara politik karena manuver para politisi yang menciptakan suasana yang  sederhana.
tapi disikapi secara berlebihan sehingga menjelma menjadi persoalan besar untung saja masyarakat sudah terbiasa menyaksikan drama politik yang diperankan oleh mereka jika tidak, maka  masyarakat akan terbawa dalam situasi panas.  Pertanyaannya masihkan akan tetap ikut bermain dalam laga  bola panas politik dengan segala resiko yang akan terjadi  atau mundur teratur  ?  Wallahu A'lamu
Senin, 18 September 2023
Kreator: Inay Thea