Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagu "Ya Lal Wathon" Menjadi Suguhan Awal Menggema di Pertemuan DPP PKS

16 September 2023   07:23 Diperbarui: 16 September 2023   07:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagu Yalal Wathon Menjadi Suguhan Awal Menggema di Pertemuan

DPP PKS

Yalal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon, Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takum minal Hirman,  Inhadlu Alal Wathon,  Indonesia Biladi Anta 'Unwanul Fakhoma Kullu May Ya'tika Yauma Thomihay Yalqo Himama 

Lyrik lagu diatas adalah lagu  Yaa Lal Wathon tidak menyangka lagu tersebut akan menggema di DPP PKS karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa lagu tersebut sebenarnya sudah lama dinyanyikan kaum Nahdliyyin sebagai bentuk rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia. Lagu yang dikarang KH Wahab Chasbullah pada tahun 1934. Syair Ya Lal Wathon ini awalnya hanya dilantangkan oleh para santri setiap hendak memulai kegiatan belajar. Lagu itu kemudian berkembang dan menjadi penyemangat para pemuda Islam untuk mengusir penjajah Belanda dari Tanah Air namun kemudian ya lal wathon sering di kumandangkan  pada peringatan hari Santri Nasional (HSN) lagu ini menjadi wajib untuk lantunkan pada setiap kegiatan NU maka sangat wajar jika lagu ini hanya dikenal terbatas dikalangan NU

Dok. Republika.Co.Id
Dok. Republika.Co.Id

Lalu apa pasal lagu Ya Lal Wathon menggema di  DPP PKS padahal sebagaimana kita ketahui bahwa PKS bukan bagian dari sayap organisasi NU ? ini  tidak lain karena adanya    perkawinan Politik (koalisi pen )  dalam mengusung Capres dan Cawapres Tahun 2024  Anis Rasyid Baswedan (ARB) dan Muhaimin Iskandar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Imin adalah sebagai Ketua umum PKB yang  lahir dan dibesarkan dilingkungan NU tentu saja tradisi NU sangat melekat termasuk dalam tubuh PKB sekalipun meski tidak bisa disebut bahwa PKB otomatis NU namun ke NU an sangat melekat dalam tubuh PKB oleh karena itu pada pertemuan perdana yang digelar elite Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023) untuk menyemangati dalam koalisi  maka lagu Ya Lal Wathon dinyanyikan serentak  di Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTT) PKS menariknya lagi bahwa yang memiliki inisiatif ini adalah justru dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu menginstruksikan Ya Lal Wathon untuk dinyanyikan bahkan Ahmad Syaikhu meminta seluruh tamu yang hadir berdiri bersama menyanyikan lagu dengan suara lantang dan menggema para eilite-elite PKS, elite PKB, dan elite Nasdem terlihat semangat yang luar biasa dalam menyanyikan ya Lal Wathon, pada pertemuan itu turut dihadiri pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Dok. Times Indonesia
Dok. Times Indonesia

Digemakannya lagu  Yaa Lal Wathon harapannya menjadi pemantik bagi partai pengusung  Capres dan Cawapres ARB dan Cak Imin  tentang bagaimana menanamkan rasa  nasionalisme yang  nantinya menjadi garda terdepan untuk membela tanah air dari serangan musuh yang ingin melemahkan Bangsa Indonesia.

Lagu Ya Lal Wathon memberikan penyadaran khususnya terhadap partai koalisi bahwa mencintai tanah air harus lebih dkedepankan sebagaimana spirit dari lyric ya lal wathon yang memberikan amunisi  kesadaran bersama dalam memperbaikii bangsa  melalui koalisi yang cantik, apik, menumbuhkan  kesadaran kolektif dalam mengusung Capres dan Cawapres maka melalui sebuah lagu.

Ya Lal Wathon merupakan titik awal dari timbulnya rasa saling percaya dalam membangun koalisi, menumbuhkan kebersamaan untuk kepentingan bangsa, menumbuhkan keterikatan (sense of solidarity), rasa keterpautan, dan rasa memiliki (sense of belonging), kemudian rasa bangga (sense of pride) terhadap bangsa dan tanah air sendiri karena disadari atau tidak tergerusnya rasa nasionalisme akibat modernisme dan globalisasi dunia menuntut partai politik koalisi perubahan  untuk lebih intensif menanamkan nilai-nilai nasionalisme, ingat memudarnya nasionalisme dan semakin apatisnya kalangan generasi muda terhadap berbagai persoalan bangsa menjadi hal yang patut direnungkan untuk mempersiapkan generasi mendatang yang memiliki kepedulian dan kesadaran kolektif terhadap bangsanya maka perubahan disemua level harus menjadi catatan penting dalam membangun koalisi partai politik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun