Mahasiswa UMM Membuat Hand Sanitizer

Virus korona yang mulai merebak sejak akhir  2019, dan memasuki wilayah Indonesia pada awal 2020 telah mengubah pola hidup kita semua, lebih tepatnya memaksa pola hidup kita karena kita tidak pernah menginginkannya sebelum virus korona ini datang. 

Hampir semua hal harus kita lakukan dari rumah, atau yang biasa kita sebut sebagai new normal. Pergerakan masyarakat sangat dibatasi demi mencegah penyebaran virus korona yang lebih meluas dan menjangkiti masyarakat.

Sampai saat ini virus korona belum juga menunjukkan tanda-tanda akan hilang dari dunia, bahkan banyak yang bilang bahwa virus korona ini tidak akan hilang, atau dengar kata lain kita yang harus berdampingan dengan virus korona. 

Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penyuluhan dan pembuatan handsanitizer dalam program PMM kelompok 98 gelombang 17 di Desa Dukuh Tumpuk bersama dengan masyarakat sekitar untuk menanggulangi virus korona yang sedang melanda saat ini.

Ya, virus korona bahkan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di pedesaan. Oleh karena itu, kami para mahasiswa mengajak msayarakat setempat untuk menjaga kebersihan guna mengurangi penyebaran virus korona. 

Selain itu, pengetahuan masyarakat desa jelas berbeda dengan masyarakat kota yang lebih tahu tentang virus korona. Karena itu pula, kami tidak boleh melakukan kesalahan saat melakukan edukasi tentang virus korona ini, karena salah-salah kami tidak dipercaya oleh masyarakat desa.

Acara ini dilakukan saat sebelum penutupan PMM agar bisa memberikan sedikit ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat sekitar. Kami cukup senang karena acara ini disambut dengan antusias dan dihadiri beberapa masyarakat sekitar walaupun tidak semua bisa hadir karena terhalang pekerjaan dan lain sebagainya. 

Akan tetapi, kami cukup senang bisa berbagi dan bisa semakin dekat dengan orang-orang yang satu misi dengan kami, bisa dibilang pengalaman mereka lebih banyak dari kami.

Harapan kami semua dengan adanya kegiatan ini, kami bisa berkomunikasi terhadap perubahan positif di tengah masyarakat, dan tidak hanya berlalu begitu saja, tetapi juga diterapkan oleh masyarakat.