Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Kisah Kearifan Nyata: Gunung Kemukus

28 Juni 2024   11:01 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:06 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jogja.tribunnews.com/2017/09/16/5-fakta-seputar-mitos-dan-ritual-bercinta-di-gunung-kemukus-sragen

Sejarah Gunung Kemukus

Gunung Kemukus dikenal karena legenda yang melatarbelakanginya. Menurut cerita rakyat, Gunung Kemukus adalah tempat peristirahatan terakhir dari Pangeran Samudro, seorang tokoh yang diyakini sebagai putra Raja Majapahit yang melarikan diri bersama selirnya, Nyai Ontrowulan. Kisah mereka tragis dan penuh dengan intrik serta pelarian dari kejaran kerajaan. Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan akhirnya meninggal di Gunung Kemukus dan dimakamkan di sana. Masyarakat setempat percaya bahwa makam mereka memiliki kekuatan mistis yang dapat memberikan berkah dan keberuntungan bagi mereka yang berziarah.

Ritual dan Tradisi di Gunung Kemukus

Salah satu tradisi yang paling terkenal dan kontroversial di Gunung Kemukus adalah ritual ziarah yang dilakukan setiap malam Jumat Pon dalam kalender Jawa. Para peziarah datang ke Gunung Kemukus dengan berbagai tujuan, mulai dari mencari berkah, kesuksesan, hingga mengatasi berbagai masalah hidup. Ritual ini melibatkan serangkaian kegiatan yang sering kali disalahartikan oleh orang luar.

Tahapan Ritual

  1. Mandi di Sendang OntrowulanPeziarah memulai ritual dengan mandi di Sendang Ontrowulan, sebuah sumber air yang dianggap suci. Mandi ini dianggap sebagai simbol penyucian diri sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

  2. Menyalakan Kemenyan dan SesajiSetelah mandi, peziarah akan menyalakan kemenyan dan menyiapkan sesaji berupa makanan dan bunga untuk dipersembahkan di makam Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan. Kemenyan dan sesaji ini diyakini akan menyenangkan roh mereka dan membawa berkah bagi peziarah.

  3. Berkeliling MakamPeziarah kemudian akan berkeliling makam sambil berdoa dan memohon restu. Beberapa dari mereka juga membawa pulang tanah atau air dari sekitar makam sebagai simbol berkah yang akan mereka bawa pulang.

Kontroversi dan Persepsi Masyarakat

Ritual yang dilakukan di Gunung Kemukus sering kali dipandang negatif oleh masyarakat luar karena adanya unsur hubungan seksual yang dilakukan oleh sebagian peziarah sebagai bagian dari tradisi. Praktik ini sering disalahartikan sebagai tindakan amoral, padahal bagi sebagian peziarah, itu adalah simbolisasi dari kesatuan dan penyatuan yang dipercaya dapat membawa keberuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun