Mohon tunggu...
NASRUDDIN OOS
NASRUDDIN OOS Mohon Tunggu... melalang buana, kerja g jelas kuliahpun tidak jelas -

Ah, Gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SETIAP CERITA ADA AKTOR

4 Oktober 2010   18:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Esok kau tak mendengar lagi
Cerita atau sebuah kabar dari ku
Tak ada lagi cerita indah seperti dahulu
Ketika kawanan burung singgah digetah diatas reranting ditenggah sawah kita tunggu
Binatang liar kita takuti dihantui saat kecil sebelum tidur
Bahwa binatang kita kejar untuk santapan malam
Saat menunggu buah duren jatuh.
Kawan, banyak tanaman di negeri kita
Harga murah saat musim panen, buah buahan didatangkan wow terlalu tinggi harganya

Air kolam dan sumur telah turun ketinggiannya
Belum saja kekeringan melanda
Esok mungkin terlenyap atau dilenyapkan
Itu sama saja kawan, hilang.!?
Kita begitu sulit mencari
Orang Orang Satu alur cerita

Setiap cerita ada aktor
Aku bukan pelaku atau yang diperlakukan
Aku hanya sedikit membantu diantara itu
Walau kau tak yakin tentang apa ku lakukan
Paling tidak aku pernah bercerita dengan mu
Tentang padi menguning dengan serakah dirampas tikus
Tentang nyak nyak jualan dipasar telah digusur
Tentang janji bantuan bibit bahkan pengeringan lahan, itu juga diserakahi

Apa lagi diantara tanah masyarakat diizinkan HGU PT
“Hak Garap Untung Penguasa Tanah”
Kawan. Kita telah dijajah oleh orang sendiri
Mereka bangsa kita yang telah menjajah kita
Yang dulu giat mempropaganda kita dijajah bangsa lain
Sungguh lebih tragis masa dari pada masa belanda dulu
Jika saja esok kau tak mendengar kabar tentang ku
Paling tidak kau akan menyampaikan pesan dan amanah
Pada yang berwenang, yang kita temukan diantara tumpukan kayu
Parit parit kering, jalan yang tak ada jalan,
Semua file telah tersimpan di memory mu kawan
Jika saja kau masih punya otak.

Salam
INAS OOS
Sikabu, 26 September 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun