Mohon tunggu...
NASRUDDIN OOS
NASRUDDIN OOS Mohon Tunggu... melalang buana, kerja g jelas kuliahpun tidak jelas -

Ah, Gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Aku Sayang

10 Mei 2011   05:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ah. Semilir malam berhembus perlahan tak kala kita dalam atap yang sama berteduh ketika hujan beranjak setelah membasahi bumi, ya kita baru saja membeli pop mie sebagai makanan buat makan malam kita, itu cerita kau dan aku ketika kita masih bersama dulu dan dikala itupun kita berjanji untuk saling setia serta saling mengerti.

Sayang ku, cerita itu begitu indah kita ukir hingga aku tak tahu lagi dari mana memulai menulis tentang dirimu yang singgah sekejap beri setitik asa. Bukan aku mengeluh kehilangan mu dan waktu tak mempertemukan kita lagi, setelah itu.

Ku sadari arti cinta mu yang begitu besar dan aku juga telah berusaha untuk tetap menyayangi dirimu seperti aku menyayangi diriku, semula memang aku nak memberikan kebahagiaan seutuhnya teruntuk dirimu tapi sayangnya bahagia dirimu bukan karena aku melainkan ada pada dirimu sendiri, bukan karena aku.

Dan kini sedikit ku ceritakan apa yang bisa aku ceritakan seingat aku untuk menceritakannya. Kau begitu manja dimalam itu hingga kau katakana bahwa kaki mu pegal-pegal dan ingin dipijitin, walau aku bukan pemijit ulung namun ku usahakan tuk memijit dirimu, malah kau tersenyum mesra ketika itu. Oh malam.

Hanya padamu setelah itu ku gantungkan harapan bahwa kau lah yang ku inginkan dijodohkan Tuhan bersama diriku, hingga aku tak tahu lagi gimana cara menyambung tulisan ini sayangku sampai pagi menjelang dan aku sudah tak lagi dalam mimpi buruk mu, maafkan aku sayang karena sudah lupakan akan kata yang harus ku ukirkan untuk mu….

Sungguh ku selalu dalam cinta…

Salam

OOS

Blangpidie. 10/mei/2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun