Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sayangi Sekarang sebelum Mereka Menyayangi yang Lain

23 Juli 2015   15:44 Diperbarui: 23 Juli 2015   15:44 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah kewajiban orang tua memenuhi seluruh kebutuhan anak untuk memastikan tumbuh kembangnya optimal baik fisik maupun mentalnya. Semua orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh, tumbuh sehat, selalu dapat ceria, bahagia serta sukses masa depannya. Namun tidak semua harapan orang tua menjadi nyata. Banyak kasus terjadi pada masa anak-anak, remaja bahkan saat dewasa misalnya mereka yang terjerat narkoba, kecanduan pornografi, tawuran, seks/pacaran bebas, dsb. yang membuat masa depan mereka menjadi suram.

Menurut para pakar tumbuh kembang anak, salah satu resep ampuh untuk memastikan anak tetap berada dijalurnya sehingga menjadi anak sholeh sebagaimana harapan orang tua adalah dengan menyayangi mereka sepenuh hati. Bagaimana cara menyayangi mereka? Beberapa hal berikut ini yang konsisten saya lakukan untuk menyayangi anak-anak saya yang berusia 3, 12 dan 15 tahun di sela-sela kesibukan saya bekerja di kantor dari jam 07.00 s.d. 15.30 WIB.

1. Membangunkan mereka di pagi hari dengan penuh cinta

    "Pagi sayang...bangun...bangun...bangun..sudah jam 5, sholat subuh" sambil mengusap dan menggoyang kepala mereka dengan lembut. Membangunkan seperti ini tidak cukup sekali bisa dua sampai tiga kali, karena biasanya mereka akan menjawab dengan menggeliat saja, yang kedua mereka menjawab, "Iya Ma..lima menit". Baru dibangunkan ketiga kalinya sambil mengingatkan  "Sudah 5 menit mas...sudah jam 05.30" barulah mereka bangun.

2. Menyiapkan sarapan

Setelah sholat subuh sebelum mereka mandi, sudah tersedia sarapan pagi di meja makan dengan menu yang sederhana. Selesai sarapan baru mereka mandi, siap-siap berangkat ke sekolah dalam kondisi fresh.

3. Ritual pamit berangkat ke sekolah

Yang tak pernah terlewatkan saat anak-anak pamit berangkat ke sekolah adalah mereka mencium tangan saya, dan saya berikan ciuman sayang di pipi kiri kanan, kening serta pelukan hangat sambil berpesan : "Jadi anak sholeh ya sayang...rajin belajar, rajin sholat, rajin ngaji. I love you".

4. Ngobrol layaknya teman

Sepulang kantor biasanya mereka sudah di rumah, kadang juga belum bila ada kegiatan ekskul atau kerja kelompok dengan teman-temannya. Saya berusaha selalu menyempatkan untuk menyapa mereka pertama kali sampai di rumah. "Halo sayang..gimana kabar hari ini? di sekolah gimana? Tadi pulang naik apa? dst." Intinya untuk mengetahui aktifitas mereka tentunya dengan bahasa yang tidak interogatif tetapi dengan posisi yang sejajar. Untuk masuk ke dunia mereka kita harus tahu siapa saja teman mereka, guru, lingkungan sekolah, kegiatannya, dsb. sehingga kita sebagai orang tua tidak kehabisan bahan obrolan. Dan yang paling penting dalam komunikasi tersebut adalah untuk mendengarkan mereka, curhat mereka, dan memberi nasihat tanpa harus menggurui, mana yang baik mana yang buruk, mana yang pantas dan tidak pantas, mana yang boleh dan tidak boleh, dst.

5. Buat momen-momen penting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun