Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saling Menghormati dalam Berpuasa

6 Juni 2016   14:50 Diperbarui: 6 Juni 2016   15:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ramadhan tahun ini, masih saja ada Pemda atau ormas yang melarang warung makan buka di siang hari dengan alasan menghormati bulan Ramadhan, menghormati orang yang sedang berpuasa. Alasan tersebut sungguh sangat kekanak-kanakan, ibarat anak TK yang sedang belajar berpuasa, melihat es cendol saja kemudian buka puasa, melihat orang lain makan minum  pengen juga makan minum dan buka puasa. 

Jadi bila ada orang dewasa, ormas atau pemerintah daerah yang menginginkan warung makan tutup di siang hari tak ubahnya seperti sikap anak TK, yang 'pengenan', yang belum tahu persis hakikat puasa. Bukankah puasa bukan hanya sekedar tidak makan dan minum sampai terbenam matahari? Tapi jauh lebih dari itu.

Orang dewasa yang berniat untuk puasa, tentu tidak mudah tergiur untuk berbuka hanya sekedar melihat makanan enak terpajang di sepanjang jalan, toko, mall. Sebaliknya kalau niatnya tidak berpuasa, tanpa melihat display makanan lezat pun tetap saja bisa berbuka, entah dimana dan bagaimana caranya. Rasanya jika berpuasa dengan suasana yang dikondisikan untuk memudahkan kelancaran berpuasa kok malah jadi kurang afdol ya, kurang tantangan gitu. Kan lebih asyik rasanya bila kita berbuka setelah melalui berbagai tantangan, setelah melihat makanan enak tapi bisa kita lewatkan, saat mendengar orang bergosip tapi bisa kita hindari, saat diajak nonton film bagus (tapi ada beberapa adegan 'syur') tapi bisa kita tolak, atau saat tahu kita 'dirasani' diomongin kejelekan-kejelekan kita tapi kita menahan diri untuk diam, dst. 

Bagaimana dengan keharusan menghormati orang yang sedang berpuasa? Rasanya tidak tepat ungkapan tersebut, seharusnya saling mmenghormati. Artinya yang tidak berpuasa menghormati yang berpuasa, sebaliknya yang berpuasa pun harus menghormati yang tidak berpuasa. 

Bahkan di kantor saya, di ruang saya khususnya (12 orang) sering terjadi yang berpuasa  menghormati yang tidak berpuasa. Misalnya saat kita keluar bersama karena ada kegiatan di luar, pas makan siang kita semua makan kecuali...ternyata ada 1 orang yang puasa Senin-Kamis. Tapi dengan legowo dia mempersilahkan makan siang bareng, bahkan dia juga ikut masuk ke resto tetapi tidak makan dan biasanya kami belikan dia untuk dibawa pulang. 

Bagaimana saat puasa Ramadhan ini? Tentu saja tetap berlaku saling menghormati, kalau ada yang sedang tidak puasa (kaum hawa pastinya), kami yang puasa tidak sungkan  mempersilahkan makan minum saat waktu makan siang di dalam ruangan. Kami kok biasa saja melihat dia makan siang, dia sendiri yang terkadang merasa tak enak sehingga mencari ruang kantor yang sepi orang untuk makan, tapi ada juga yang cuek makan di ruangan sambil berkata lebay, "mohon maaf ya teman-teman, saya makan dulu, mudah-mudahan pahala teman-teman dilipatgandakan oleh Allah karena sukses melewati godaan yang saya ciptakan ini hehe.." tapi ada juga yang tetap makan di ruangan hanya tidak mencolok. Tapi karena kami semua sudah baligh sudah dewasa sudah tahu hakikat puasa tidaklah sekedar menahan makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari, ya kami jalani semuanya dengan santai tapi serius semata-mata mengharap ridhoNya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun