Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berbelanja Jelang Hari Raya, Jangan Lupa Berbagi kepada Sesama

9 Februari 2025   12:05 Diperbarui: 9 Februari 2025   12:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto. dokpri. Benteng pertahanan)

Sudah jamak dalam kehidupan kita, saat puasa ramadhan dan lebaran, kebutuhan barang/jasa keperluan keluarga meningkat pesat. Bukan saja untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk berbagi mulai dari orang tua, saudara, tetangga bahkan mereka yang dhuafa.

Peningkatan belanja di hari raya memang tak bisa dihindari, namun  tetap harus bijak menyikapi. Beberapa hal dapat kita lakukan agar kita terhindar dari belanja yang bersifat pemborosan. Tanpa perhitungan saat belanja karena kalap melihat penawaran diskon yang luar biasa, dapat berakibat pusing tujuh keliling ketika lebaran usai, karena setelah dikalkulasi banyak tagihan harus dilunasi.

1. Belanja sesuai kebutuhan

Buat daftar prioritas belanja. Yang pertama dan utama tentu belanja wajib di bulan ramadhan, yaitu membayar zakat fitrah dan juga zakat mal/zakat harta jika sudah memenuhi persyaratan tertentu untuk dibayarkan zakatnya.

Selain zakat yang bersifat wajib, ada juga sedekah/infaq yang tidak wajib, namun sangat baik jika dilakukan menjelang hari raya, dengan membagikan sembako kepada kaum dhufa. Berbagi dengan sesama yang secara ekonomi kekurangan di akhir-akhir ramdhan, agar mereka juga turut merasakan kebahagiaan di hari raya. 

Selanjutnya adalah baju lebaran. Biar tidak boros, buat skala prioritas, siapa yang harus dibelikan baju. Jika memang banyak baju lama yang masih layak untuk dipakai berlebaran, tak perlu memaksakan beli baju baru. Utamakan beli pakaian baru hanya untuk bingkisan untuk orang tua/mertua, serta anak-anak. Untuk diri sendiri (saya pribadi dan suami) biasanya memakai baju lama yang masih cukup bagus. Karena tanpa baju baru pun, lebaran tetap terlaksana meriah. Dan seiring dengan usia yang bertambah, kalau pakai baju baru pas lebaran, kok malah risih ya? Kayak anak-anak gituu...

Bagaimana dengan makanan dan kue lebaran? Ini pun sesuai kebutuhan saja. Berdasarkan tamu yang biasanya datang di tahun kemarin, berdasarkan catatan orang-orang yang akan kita beri bingkisan kue, dapat dijadikan patokan agar belanja tetap terukur.

2. Biaya perjalanan mudik, berlebaran dan sawer

Bagi mereka yang harus mudik, perhitungkan biaya operasional dan biaya lain-lain selama di kampung. Sebaiknya sudah dikalkulasi kebutuhannya. Jika menggunakan mobil pribadi, harus sudah dipersiapkan berapa kebutuhan untuk BBM, biaya makan selama perjalanan, akomodasi jika diperlukan. Demikian juga setelah sampai kampung halaman, sudah dipersiapkan berapa dana yang dibutuhkan untuk orang tua, saudara, tetangga, keponakan, dan dana cadangan. Jika sudah dikalkulasi terlebih dahulu, kita bisa membatasi sejak awal disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Jangan sampai sawer angpau sana sini, pas saatnya balik  saldo ATM habis tandas.

3. Rencanakan biaya lebaran dengan matang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun