Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pacaran Sehat, Adakah?

12 November 2022   00:23 Diperbarui: 12 November 2022   00:25 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: freepik.com)

2. Menetapkan rambu-rambu

Walau bagaimanapun, gejolak masa pubertas pastilah ada. Oleh karena itu harus ada rambu-rambu dalam menjalin hubungan dengan pacarnya, misalnya :

a. Tidak boleh pergi berduaan ke tempat sepi

Saya selalu bilang, boleh kalian pergi bermain berdua tetapi perginya ke tempat yang ramai dikunjungi orang, ke mall, ke toko buku, ke perpustakaan, dan lain-lain. Dan ketika di tempat umum harus bisa menjaga etika, sikap, perilaku. Ya biasa sajalah ngobrol berdua, makan, bercanda, tidak boleh lebih. "Mama tidak suka liat kayak gitu tuh...berdua pake seragam sekolah peluk-pelukan di pundak gitu" demikian suatu hari ketika kami sedang di mall dan melihat pasangan muda mudi berpacaran di mall. 

b. Menetapkan jam malam

Jika malam minggu atau malam libur dia berjalan berdua dengan pacarnya atau apel ke rumah pacarnya, saya menetapkan jadwal pulang. Aturannya adalah jam 21.00 harus sudah sampai di rumah. Agar bisa bersama lebih lama, biasanya dia berangkat lebih sore misalnya habis ashar. Jika berangkatnya sore, tentu harus diingatkan "Nanti saatnya sholat maghrib jangan lupa yaa..."

Dan kesepakatan itu selalu ditaati, namun ada beberapa kali pulang lebih larut tetapi dengan ijin sebelumnya sebab mau nonton film yang jam 19.00 WIB sehingga pulangnya lebih dari jam 21.00 karena harus mengantar pulang ke rumah pacarnya yang memang agak jauh dari kota.

c. Harus bisa jaga sikap dan perilaku, tidak boleh melanggar syari'at agama

Pacaran yang menyenangkan itu kalau berkegiatan positif produktif, misalnya belajar bersama, membuat tugas kelompok, ekskul dan kegiatan-kegiatan positif lainnya, sehingga bisa saling memberi semangat dan memotivasi serta memperoleh prestasi. 

Pacarannya tidak boleh hanya pacaran yang tanpa kegiatan, bahkan mengarah ke hal-hal negatif yang tidak sesuai syari'at agama. Tidak boleh pacaran seperti itu. Pacaran tidak boleh membuat nilai sekolah turun, tidak boleh membuat prestasi melorot tetapi sebaliknya harus membuat bersemangat belajar dan berprestasi.

d. Jangan terlalu serius dalam pacaran, tapi fokus masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun