" Ujang, badanmu kok aneh ya...gak punya kaki, berjalan dengan perut, jadi kelihatan jelek."
Ujangpun diam saja, dia sedih karena tidak punya kaki seperti teman-temannya yang lain.
Suatu hari Mera sedang berjalan-jalan di tepi sungai, tiba-tiba terdengar suara, 'kraak....bruuk!! Mera tertimpa sebuah dahan pohon yang jatuh karena tertiup angin. Mera  tidak bisa bergerak, tidak bisa melepaskan diri karena tenaganya terlalu kecil untuk menyingkirkan dahan pohon yang menimpanya.
"Toloong.....toloong....", si Mera berteriak minta tolong pada penghuni hutan.
Si Pilang yang kebetulan melintas mendengar suara minta tolong, dia pun datang dan melihat ternyata Mera yang berteriak minta tolong karena badannya tertimpa dahan pohon.
" Pilang...tolong aku ya, tolong singkirkan dahan ini dari tubuhku, aku sulit bernafas dan sakit badanku", Mera berkata dengan nada memelas.
"Aku mau menolongmu Mera, tapi kamu harus berjanji dulu.", jawab Pilang.
"Aku harus berjanji apa Pilang?" tanya Mera.
"Kamu harus berjanji, sejak saat ini tak boleh sombong lagi, tak boleh mengejek teman-teman dan mau minta maaf bila bersalah.", jawab Pilang.
"Baiklah Pilang, aku janji.", jawab Mera berjanji.
Kemudian Pilang segera memindahkan dahan pohon yang menimpa badan Mera, dan Mera pun bebas, kemudian berkata,