Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hati-hati dengan Jarimu

18 Mei 2019   16:44 Diperbarui: 18 Mei 2019   17:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar Al-Quran

Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang  bisa membatalkan puasa, dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim. 

Jadi puasa adalah melatih kita untuk menjadi manusia yang bertaqwa, yang melaksanakan perintahNya dan menghindari laranganNya, bisa menahan diri, mengendalikan nafsu, bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, dan di situlah letak betapa beratnya orang yang berpuasa.

Terkait dengan aktifitas di media sosial, bagaimana sebaiknya sikap kita selama puasa? Adakah yang perlu kita perbaiki dalam bermedsos?

Kita tahu dunia maya, media sosial tahun ini sungguh sesak, penuh dengan  status, komentar, kata-kata, ujaran kebencian, fitnah, nyinyir dan juga menyebarnya berita bohong (hoax) dengan cepat hampir semuanya terkait dengan suasana Pilpres. Pada saat puasa seperti ini, sebaiknya kita juga bisa menagan diri, mengendalikan diri untuk tidak membuat status, berkomentar, yang dapat menyakiti pihak lain, yang provokatif, yang nyinyir. Juga sebaiknya kita berpuasa untuk tidak dengan mudah klik 'bagikan' atau 'share'. Mari kita ajak jari-jari kita juga berpuasa. Sudah banyak contoh, jari kita bisa membawa bencana, bisa membawa kita dipolisikan yang ujung-ujungnya kita sendirilah yang rugi.

Marilah kita jaga bulan puasa ini agar suasananya damai, aman dan nyaman bagi kita dalam melaksanakan ibadah seperti sholat tarawih di masjid, tadarus, berbagi takjil dan makanan dengan yang lain, berbagi sedekah, pertolongan, bantuan kepada yang membutuhkan. 

Terkait dengan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, Allah berfirman dalam QS 24:15 yang artinya : "(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu so'al besar."

Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat di atas, kini tergantikan dengan jari kita. Cukup dengan sekali 'klik' kita bisa mempunyai perso'alan besar di mata Allah, ketika berita yang kita bagikan ternyata adalah berita bohong (hoax). Oleh karena itu, sebaiknya saring dulu sebelum sharing, tabbayun, mencari sumber berita lainnya, cek dan ricek dengan sumber berita yang lebih terpercaya, gunakan akal kita untuk mencerna. Sesungguhnya dengan akal pikiran sehat, kita bisa menyimpulkan apakah sebuah berita itu hoax atau bukan. Jika kita tidak tahu persis kebenaran berita tsb, sebaiknya stop, cukup berhenti di tangan kita jangan disebarkan lagi. Dengan demikian kita sudah mengikuti perintah Allah QS 24:15 di atas.

Mari jadikan momen puasa tahun ini, untuk menjaga diri, menjaga hati, menjaga jari dari ketak ketik, klak klik kombinasi dari  26 abjad untuk sesuatu yang unfaedah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun