Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikhlas Menerima Kekalahan

19 April 2019   16:24 Diperbarui: 19 April 2019   16:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudahlah nak....kekalahan itu memang menyakitkan, tapi tak perlulah menyalahkan seluruh dunia atas kekalahanmu itu. Lebih baik menerima dg ikhlas tak perlu kata tapi,

"Aku ikhlas menerima ini...tapi...dia kan curang, gak jujur, jurinya ternyata saudaranya, soalnya bocor duluan, soal itu belum diajarkan bu guru." dst....dst bisa berjuta alasan kau sampaikan sbg pembenar, bahkan lama2 Allah akan kau salahkan atas kekalahanmu.

Saranku thole cah bagus...terima saja kekalahanmu kali ini dg ikhlas ya...tanpa syarat. Kemudian lakukan evaluasi, introspeksi diri apa kekuranganmu, kelemahanmu, apa yang belum kau lakukan dan perbaiki kekurangan dan kelemahanmu untuk bertanding di kesempatan selajutnya. Yakinlah semua orang akan tetap respect mengapresiasi prestasi kamu dg tulus, bangga dg perjuanganmu manakala kamu menjalani proses dengan jujur, penuh semangat.

Tak perlu kau sibukkan diri dengan menilai orang lain curang, tidak jujur, pakai contekan, dibantu juri dst. Ingat kan dengan perjuangan Ginting ya Anthony Sinisuka Ginting atlet bulitangkis Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018? Dia jatuh bangun dg kaki kram tak putus asa selama pertandingan melawan Shi Yuqi, meski kemudian kalah. Perjuangan yg sungguh luar biasa, dan sesungguhnya dia telah menjadi pemenang. Mememangkan hati para penggemarnya, penontonnya bahkan juga lawan tandingnya. Semua orang mengangkat topi untuknya.

Sekali lagi thole cah bagus...terima kekalahan ini dengan ikhlas, lepaskan, searahkan semuanya kepadaNya. Kamu mempunyai banyak teman, sahabat, kerabat, pendukung, supporter, buatlah mereka bangga, bangga dengan perjuanganmu, dengan sepak terjangmu yang jujur, penuh semangat, elegan. Buat mereka yakin, proseslah yang terpenting, karena hasil adalah areaNYA.

Ketika selama berproses kamu niatkan semuanya demi kebaikan, demi kebermanfaatan, kau lakukan perjuangan tanpa melanggar aturanNYA, itulah jihad yang sesungguhnya. Yakinlah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik buat umatNYA pun ketika kamu harus kalah..untuk kedua kalinya, kali ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun