Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

(Kembali) Mencintaimu

26 April 2023   21:26 Diperbarui: 26 April 2023   21:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuti lebaran telah usai. Saatnya beraktivitas dan bekerja seperti biasanya kembali. Itu artinya, tiba waktunya saya dan kekasih untuk bertemu. Dua hari yang lalu, ia dengan manjanya mengatakan bahwa sudah merindu. Rindu pada tawa dan cerita-cerita saya. Juga rindu pada suara saya yang membuatnya semakin bergairah dan menggelorakan cintanya.

Saya pun tak bisa berbohong. Bahwa jauh darinya membuat batin saya tersiksa. Rasanya selalu saja ingin didekatnya. Meski sedang hanya diam, tetapi ada perasaan bahagia tersendiri saat bisa didekatnya. Namun dengan adanya cuti lebaran kali ini membuat saya sangat tersiksa karena tengah jauh darinya. Apalagi disaat bersamaan dirinya disana pasti tengah berbahagia dengan keluarganya.

Jujur, saya saat ini tengah belajar untuk menahan perasaan yang kadang membuat tak nyaman. Entah cemburu atau perasaan yang lain. Karena saya sadar akan diri dan posisi. Dan jika perasaan tak nyaman itu hadir, maka saya pasti akan uring-uringan tak jelas. Pada akhirnya dialah yang akan menjadi kebingungan dengan sikap saya. Oleh sebab itu, mulai sekarang saya mau belajar untuk menerima segala sesuatunya secara sadar.

Apalagi berhubung sekarang momennya dihari fitri, maka sudah seharusnya memacu diri kita untuk semakin baik kedepannya. Tak terkecuali dengan saya. Sayang, dari hati yang terdalam, saya ucapkan terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah kau berikan secara tulus untuk saya. Maaf saya telah lancang mencintai dirimu. Jika selama perjalanan kisah kita saya selalu berbuat salah, tolong maafkan. Juga tingkah dan sikap saya yang masih seperti anak-anak, saya harap kau akan terus sabar menghadapinya.

Sayang, saya bahagia dengan jalinan asmara kita. Saya cuma bisa berharap kisah ini akan berlanjut sampai nanti bahkan mungkin selamanya. Apa yang kamu katakan benar adanya. Bahwa kita sebenarnya saling mencintai dan tak ingin meninggalkan satu sama lain. Maafkan saya jika selama ini terkesan memaksa kamu untuk segera pulang. Saya punya alasan. Dan tentu kau mengetahui alasannya.

Ada sebuah kutipan menyebutkan bahwa yang namanya jodoh adalah mereka yang ingin terus bersama-sama. Jika salah satu pihak tak menginginkannya, maka tak akan berjodoh. Barangkali hal itu yang sedang kau usahakan saat ini. Yaitu untuk terus bersama saya, sesuai dengan yang selalu kau ucapkan bahwa kau bahagia bersama saya. Namun saya malah berkali-kali meminta kamu untuk pulang. Maafkan saya ya sayang.

Sayang, saya ingin tetap bersamamu. Soal akhir dari asmara kita, itu bukan urusan saya. Tuhan pasti telah mengaturnya. Tugas saya hanyalah menjalani ini dengan sebaik-baiknya. Tuhan Maha Melihat atas segala sesuatunya. Jika memang jalan ini yang harus kita lalui, semoga kita bisa melewatinya bersama. Sayang, saya mau mengatakan sesuatu. Saya mencintaimu untuk sekarang, esok, dan selamanya. I love you kekasihku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun