Ada cerita soal kekasih saya beberapa waktu yang lalu. Saat kami tengah berkencan, lebih tepatnya makan bersama di sebuah warung pinggir jalan yang menjadi tempat langganan. Sore itu sang penjual hanya seorang diri, karyawannya tak masuk sebab izin ada kepentingan. Tampak ia begitu telaten namun juga kewalahan sebab konsumennya banyak berdatangan.
Kami yang melihat pemandangan seperti itu, tiba-tiba kekasih saya meminta izin mau ikut membantu sang penjualnya. Apakah saya perbolehkan atau tak. Dengan senyuman manis dan tanpa pikir panjang saya mengiyakan dan memperbolehkannya membantu saat selesai menghabiskan makanan yang telah dipesan.
Begitu makanannya habis, kekasih saya langsung beranjak dari duduknya untuk membantu si penjual lamongan. Dari mulai mengangkat piring dan gelas kotor, hingga mengantarkan pesanan pelanggan. Saya hanya tersenyum melihatnya. Dalam hati saya berkata,
Ohh Tuhan, makhluk macam apa yang telah kau pertemukan dan mengizinkan saya menjalin hubungan dengannya ini.
Jiwa sosial yang dimiliki kekasih saya memang sangat tinggi. Ia tak bisa jika melihat orang lain bersusah. Maka sebisa dan semampunya, ia akan berusaha untuk membantu. Tak peduli akan dirinya sendiri. Ada perasaan bangga namun juga bagaimana lagi pilihan dia seperti itu. Saya tak akan melarangnya, yang penting adalah dia merasa nyaman dan enjoy melaksanakannya.
Pernah juga saat dia mengantarkan saya berbelanja barang sebagai riasan wajah dan tubuh, ia menyodorkan uang lebih kepada si penjaga parkir. Dan ia tak pernah mau menerima kembaliannya. Jika si tukang parkir tetap ingin memberi, lantas ia mau menerima asalkan ada syaratnya. Kembaliannya harus berupa uang koin 500 yang berwarna kuning. Dengan begitu, maka si tukang parkir tak jadi memberi uang kembalian dan kami tertawa sebab permintaannya yang unik tersebut.
Begitulah kekasih saya. Unik dan barangkali hanya ada satu spesies macam dia disekitar kehidupan saya selama ini. Namun dibalik cara-caranya yang khas itu, kian hari cinta saya semakin meningkat. Rasanya tak ada alasan untuk bosan untuknya. Sebab selalu ada hal-hal baru saat bersamanya. Terimakasih kekasih. I love you.