Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Habis Kunci, Nanti Apalagi

22 Februari 2023   12:44 Diperbarui: 22 Februari 2023   12:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang hubungan saya dengan kekasih, rasanya tak akan pernah habis. Selalu ada saja yang saya bahas bersamanya. Oleh sebab itu hari-hari bersamanya ingin saya abadikan dan bagikan dalam sebuah karya.

Singkat cerita. Sore itu saat saya dengannya tengah mampir ke kedai makanan sebelum pulang, saya memberinya sebuah kunci. Bukan termasuk kategori memberi hadiah, namun karena itu merupakan kunci motor miliknya. Awalnya saya berniat ingin jahil dengan menyembunyikannya. Namun gagal. Feelingnya semakin hari semakin tajam saja.

Sebelum itu, pagi harinya saat saya akan bertemu dengannya, dia harus pergi terlebih dahulu untuk menyelesaikan urusan lain. Namanya juga sedang terburu-buru sehingga dia meninggalkan kunci motor begitu saja yang masih menempel. Lalu kemudian saya ambil untuk selanjutnya disimpan. Namun jiwa kejahilan saya sedang meronta-ronta, oleh sebab itu saya berniat menyembunyikan kuncinya.

Saya pun telah menyusun rencana dengan meminta bantuan teman-teman yang ada disana dengan serapi-rapinya. Namun apa daya. Barangkali memang belum diberi kelancaran untuk usaha ini, planning itu pun tak sesuai rencana. Hingga pada akhirnya antara rasa malu dan bahagia karena melihatnya sangat bahagia saat itu nyampur jadi satu.

Dia begitu bahagia tertawa terpingkal-pingkal saat saya menjelaskan bagaimana rencana yang sudah tersusun rapi tersebut telah gagal. Saya bahagia melihat ekspresinya yang seperti itu. Jujur perasaan sedih saat rencana yang sudah tersusun rapi akhirnya gagal, tak membuat saya bersedih pula. Menjadi alasannya tersenyum saja saya sangat bahagia.

Sayang, tetaplah seperti itu. Bahagia tanpa tanggungan beban. Izinkanlah saya membantu dan membersamai mengurai beban dan permasalahan yang akan kau lalui. Sayang, saya mencintaimu tanpa tahu apa sebabnya. Cinta ini hadir dan tumbuh begitu saja seiring berjalannya waktu. Dan selayaknya seorang pasangan, harus bisa berkesalingan dalam hal apapun.

Sayang, apakah kau pernah membaca sebuah kalimat bahwa bahagia itu diciptakan bukan dicari. Semakin kau mencari, maka semakin kau tak menemukan jawabannya. Tetapi kalau kau ciptakan, maka kau akan merasakannya. Jika saya boleh meminta sesuatu kepadamu, saya ingin kita bersama-sama saling menciptakan bahagia itu. Bukan hanya untuk kita saja, melainkan untuk orang-orang disekitar kita juga. Apakah kau mau sayang?

Dan setelah perkara kunci, hal sederhana apalagi yang akan kita lalui.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun