Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Saya Akan Selalu Mencintaimu

1 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   08:18 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya akan menulis tentang apa saja yang telah saya jalani bersamanya dan apa yang saya rasakan saat ini. Barangkali dalam tulisan ini nanti akan mengundang amarah bagi para pembaca, saya mohon maafkanlah. Karena saya adalah perempuan biasa yang menjalani kisah ini hanya dengan senantiasa berpasrah pada Tuhan.

Saya menjalin hubungan dengan laki-laki yang telah memiliki pasangan sudah sejak satu setengah tahun yang lalu. Perkenalan kami setengah tahun mundur lagi. Dan setelah mendapatkan nomor pribadi masing-masing, kami saling dekat dan semakin dekat.

Dulu saat dia berusaha mendekati saya, saya selalu merasa takut. Ada bayangan bagaimana jika pasanganya tahu, lalu bagaimana jika orang lain mengetahuinya, dan sebagainya. Ketakutan-ketakutan itu selalu menghantui saya. Dan tak pernah sedikitpun terlintas akan menjalin hubungan asmara dengannya.

Namun ketakutan saya tersebut perlahan mengendur karena sikap dan perhatian yang dia berikan. Saya terbuai dengan kata-katanya. Batin saya, pandai sekali dia merayu perempuan. Hingga pada akhirnya entah bagaimana awalnya dan kapan tepatnya, kami saling jatuh cinta.

Kami saling merenda bahagia. Sejenak kami melupakan status dan kondisi yang telah berbeda. Kami hanya tahu, bahwa kami bahagia menjalani cinta yang semacam ini. Pasti anda dan kebanyakan orang lainnya, akan menyalahkan saya. Dasar perempuan tak tahu malu. Dan segala judge negatif lainnya. Saya bisa memahami itu.

Jika ditanya apa yang sedang saya cari, saya tak tahu. Saya bahagia bersamanya meski disisi lain saya juga sakit. Jika saya tak salah, hingga detik ini sudah keempat kalinya saya meminta padanya untuk mengakhiri jalinan asmara ini. Namun tak pernah berhasil. Ia selalu meminta saya untuk tak meninggalkannya terlebih dahulu. Begitu pula dengan permintaan saya.

Saya tahu, kebahagiaan kami saat ini hanyalah sementara. Saya menyadari bukan saya perempuan yang telah dia pilih untuk melengkapi kisah perjalanan hidupnya. Dan  bersama perempuan itu, dia telah membangun dongeng yang begitu indah untuk dia ceritakan pada anak dan cucunya kelak. Tapi dengan kehadiran saya dalam hidupnya, maka hanya akan menjadi pengacau cerita indah tersebut. Maafkan saya sayang.

Saya selalu bertanya-tanya pada diri saya sendiri. Untuk apa saat ini kau malah memilih saya untuk membersamai perjalananmu disaat sudah ada ibu ratu yang siap dan setia menemani, seperti yang pernah kau sampaikan? Apa kau tak menemukan bahagia yang kau impikan bersamanya? Atau karena alasan apa? Tolong beri tahu saya jawabannya.

Saya masih ingat akan bagaimana perkataannya waktu itu. Dia bercerita saat kami pulang dari tempat istimewa setelah selesai mengukir cinta, dia pun menawari hal yang sama kepada perempuannya seperti yang ia berikan kepada saya. Selain itu dia pun bercerita pasal kerjasama bahagia, dia juga melakukan bersamanya.

Kau mau tahu apa yang saat itu saya rasakan? Perih. Sakit namun tak berdarah. Bagi saya cerita itu untuk menunjukkan betapa kau sangat mencintai perempuanmu. Tak boleh ada yang menggeser posisinya dihatimu. Lalu mengapa kau masih mempertahankan hubungan ini sayang? Apa yang kau inginkan dari saya? Bagaimana kau menjelaskan ini semua pada saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun