Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bertahan atas Nama Cinta

11 Januari 2023   08:00 Diperbarui: 11 Januari 2023   08:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tak tau harus menulis darimana. Mengawali tulisan yang setiap rabu akan saya tayangkan. Malam ini saya merasakan sakit. Tentu air mata ikut membasahi pipi. Saya hanya tak tau harus bagaimana menjalani hubungan yang begini. Hubungan yang berbeda dari kebanyakan manusia pada umumnya. Dan bertahan atas nama cinta.

Saya hanya seorang perempuan biasa. Saya tak mempunyai apa-apa kecuali cinta kasih yang dititipkan oleh Tuhan, termasuk cinta saya kepadanya. Saya tau bahwa menjalin hubungan dengannya akan membawa pada sebuah luka. Luka yang setiap hari akan terus menganga. Walau begitu, juga selalu teriringi dengan kebahagiaan saat bersamanya.

Maka jika kembali berpisah dengannya, luka itu pasti akan muncul. Dan kebahagiaan yang telah hadir, seketika terhapus dan tak menyisakan sisa sedikitpun. Saya menyadari bagaimana posisi saya sekarang. Namun saya tak bisa maju juga belum ingin mundur.  Dilema. Sungguh dilema.

Malam ini bagaimana saya bisa tidur dengan lelap jika hati ini masih terus menahan sakit. Sakit yang saya ciptakan sendiri. Saya seharusnya lebih bisa memahami, bahwa dirinya sedang membagi waktu dengan penuh keadilan. Saat berada dirumah, waktunya adalah untuk keluarganya.

Saya tau dia punya ibu ratu yang sangat mencintainya. Begitu juga dengan dia yang sangat mencintainya. Kehadiran saya hanya menjadi sebuah penghalang. Maka ketika ada kejadian waktu itu, saya dengan segera menghapus semuanya. Saya tak mau meninggalkan jejak sedikitpun. Alasannya, karena saya tak mau ibu ratu akan merasakan sedih yang teramat jika mengetahui segalanya.

Kau tentu tau saya begitu bahagia bisa membersamaimu. Menemani setiap langkah yang kau pilih. Meski pada kenyataannya saya selalu menyadari, tak seharusnya saya melakukannya. Tapi bagaimana lagi, saya bahagia dengan cinta ini.  

Lalu bagaimana lagi saya harus berkata. Selain ucapan terimakasih yang begitu banyak. Kau selalu membuat saya bahagia dengan hal-hal sederhana, dan hal-hal yang tak terduga sebelumnya. Kau selalu berusaha menunjukkan cinta dengan cara yang kau bisa.

Kini, saya akan berusaha untuk lebih menyadari dan percaya kepadamu. Tentang pembagian waktu dan yang lainnya, saya akan berusaha mengerti dan memahami. Maafkan saya sayang. Cinta yang saya miliki ini, terkadang membuat saya menjadi egois.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun