Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Power Of Love Dari Film "Ek Villain"

3 Agustus 2022   11:08 Diperbarui: 2 Januari 2023   12:33 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Ek Villain (IMDb.com)

Minggu sore lalu, saat saya sedang terbaring karena kondisi sedang kurang sehat, saya mencoba mencari hiburan selain bermain game dihp kesayangan. Saya mencoba mengetik kata kunci "film India subtitle Indonesia" di youtube. Banyak film yang bermunculan dan saya memilih Ek Villain karena posternya yang cukup menarik.

Film yang tayang delapan tahun silam ini menghadirkan kisah haru dan sedih. Kisah hidup seorang laki-laki bernama Guru. Sewaktu kecil Guru menyaksikan kedua orang tuanya dibunuh secara membabi buta dirumahnya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk pulang, sesaat menjadi tempat paling menyeramkan baginya. Semakin bertumbuh dewasa, ia bertemu dengan Caesar yang merupakan seorang gengster. Guru dididik menjadi pribadi yang penuh dengan kebencian. Ia dendam kepada orang-orang yang telah membunuh kedua orang tuanya itu. Ia juga tak segan untuk melakukan pembunuhan yang sadis.

Suatu ketika saat Guru ditahan oleh pihak kepolisian, ia melihat seorang gadis yang sedang berada disana. Gadis itu bernama Aisha. Rupanya Guru mengamati apa yang dilakukan Aisha. Begitu juga Aisha. Ia penasaran dengan apa yang dilakukan sipir kepolisian terhadap Guru. Singkat cerita Guru dinyatakan bebas dan Aisha datang menghampiri Guru yang tengah berjalan menuju mobil. Aisha menawarkan kerjasama dengan Guru untuk menculik seseorang. Guru yang mempunyai sikap dingin lantas pergi begitu saja tanpa menghiraukan Aisha yang masih terus berbicara. Aisha tak mau melepaskan Guru begitu saja. Ia mengikuti kemanapun Guru pergi.

Rayuan Aisha berhasil membujuk Guru untuk melaksanakan misinya. Misi menculik seseorang. Tapi alangkah terkejutnya Guru ketika ia sampai pada lokasi yang diarahkan Aisha. Ternyata Aisha ingin membawa seorang kakek yang dahulu mempunyai keinginan untuk menikah. Keinginannya itu ia sampaikan pada Aisha. Kini Aisha dan Guru mengabulkan keinginan itu. Seorang kakek menikah dengan kekasih pujaannya. Atas jasanya itu, Guru dihadiahi banyak koin sebagai imbalan karena telah bersedia membantu Aisha.

Guru yang pada mulanya bersikap keras dan penuh dendam, kini perlahan menjadi sosok yang lembut. Dahulu ia sering membunuh seseorang, kini ia menyelamatkan hidup orang lain. Ia terpesona dengan kalimat yang Aisha sampaikan. "Kebencian tak akan menang melawan kebencian. Hanya dengan cinta yang mampu mengalahkannya."

Aisha adalah seorang gadis yang selalu mengabadikan momen ke dalam buku diary. Ia lakukan karena ia memiliki riwayat penyakit yang serius. Maka ia tuliskan setiap kejadian dan juga keinginannya sebelum ajal menjemput. Guru yang mengetahui hal itu lantas berusaha mengabulkan apa yang menjadi cita-cita gadis cantik ini. Cinta tumbuh karena sebuah pembiasaan. Itulah yang terjadi pada Guru dan Aisha. Mereka jatuh cinta dan akhirnya menikah.

Dilain cerita, Guru tengah selesai melakukan wawancara pekerjaan. Ia hendak mengabari Aisha bahwa dirinya diterima. Namun belum sempat ia mengatakan hal itu kepada Aisha, tiba-tiba ada seseorang menerobos masuk ke rumahnya dan membunuh Aisha secara kejam. Bisa dikatakan seseorang ini adalah psikopat. Ia rela membunuh para wanita hanya karena terobsesi cinta dengan istrinya. Istrinya seorang yang materialistis, sedangkan ia hanyalah pegawai kantoran biasa. Ia membenci setiap wanita yang mengkritik dan memarahinya saat ia melakukan kesalahan. Maka dengan membunuh para wanita itu ia menjadi sangat puas. Tanpa terkecuali Aisha yang menjadi korbannya.

Sebelum meninggal, Aisha hendak memberi tahu Guru bahwa ia sedang hamil. Aisha takut kehamilan ini akan mengganggu hidupnya karena ia sendiri sedang pada masa pemulihan dari sakit yang dideritanya. Namun takdir tak berjalan sesuai keinginannya. Aisha akhirnya meninggal sebelum memberi tahu Guru. Selepas kematian Aisha, Guru kembali menjadi sosok yang dingin dan kejam. Ia berusaha mencari tahu siapa pembunuh istrinya itu.

Semua kejadian terungkap pada akhir film. Guru akhirnya menemukan pembunuh itu dan ia teringat dengan kata-kata seorang ibu yang anaknya ia bunuh tempo dulu. "Aku tak akan pernah melupakan kejadian itu. Karena bagiku bukan majelis hakim yang akan menghukummu, tetapi sang dewa. Kamu akan merasakan bagaimana kehilangan orang-orang yang kamu sayangi." Setelah mengingat hal itu ia menyadari kematian Aisha mungkin sebab dari perbuatannya masa lalu saat ia dengan bringas membunuh orang lain.

Film ini mengajarkan bahwa setiap hal yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya, entah suka ataupun duka. Kita dipaksa untuk senantiasa siap dengan konsekuensi apapun. Karena dengan begitu kita akan semakin bertumbuh dewasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun