Mohon tunggu...
Yantul
Yantul Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Pecinta Diksi Manis, yang melariskan garis-garis makna yang kian merana. UMM'18 Karya: https://www.wattpad.com/story/231921991-aku-dan-sepucuk-kisahmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelataran Malam

9 Juni 2020   16:31 Diperbarui: 14 Juni 2020   12:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dingin malam menusuk pilu sang nestapa

Menciptakan larik-larik harapan yang menyapa

Pendar rembulan merajut sari-sari manis senyumnya

Meski kristal matanya tak berlabuh di cahayanya

Aku melihatmu di sana

Di ujung cahaya yang menikam lamat-lamat relung dada

Yang sedang mandam dalam menyusun bintang-bintang di cakrawala

Semerbak atar auramu melentikkan lekuk-lekuk daksamu

Yang sibuk dalam memoles keping-keping semu

Aku embuh menggapainya

Kau enggan menanggapinya

Sebab elegi afeksimu melantun lain untukku

Sedang bait-bait rinduku selamanya tak untuk siapapun

Kecuali untukmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun