Dingin malam menusuk pilu sang nestapa
Menciptakan larik-larik harapan yang menyapa
Pendar rembulan merajut sari-sari manis senyumnya
Meski kristal matanya tak berlabuh di cahayanya
Aku melihatmu di sana
Di ujung cahaya yang menikam lamat-lamat relung dada
Yang sedang mandam dalam menyusun bintang-bintang di cakrawala
Semerbak atar auramu melentikkan lekuk-lekuk daksamu
Yang sibuk dalam memoles keping-keping semu
Aku embuh menggapainya
Kau enggan menanggapinya
Sebab elegi afeksimu melantun lain untukku
Sedang bait-bait rinduku selamanya tak untuk siapapun
Kecuali untukmu