Mohon tunggu...
Ina Barina
Ina Barina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Terimakasih sudah membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Politik dan Spekulasinya dalam Masyarakat Masa Kini

7 Juni 2021   09:45 Diperbarui: 7 Juni 2021   09:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik merupakan segala hal yang menyangkut birokrat, sistem, ataupun pemerintahan suatu negara. Politik di mata masyarakat awam dinilai sebagai suatu hal yang sensitif, rumit, dan membosankan. Politik yang diketahui hanyalah mengenai kerumitan pengesahan perundang-undangan, kasus penyelewengan kekuasaan oleh para pejabat politik, konflik antara birokrat dengan rakyat, dan lain hal sejenisnya. Spekulasi tersebut membuat ketertarikan politik di masyarakat pun semakin berkurang, waktu demi waktu.

Sistem politik di setiap negara memanglah memiliki nilai kerumitannya masing-masing, tetapi bukankah hal tersebut sama sekali tidak mengubah unsur kepentingan politik? Jika diabaikan, politik hanya akan dikuasai oleh pihak-pihak berkepentingan yang berkedok memperjuangkan negara. Kerumitan politik seharusnya tidaklah menjadi faktor mematikan yang membuat nilai politik di masyarakat menjadi nilai yang terabaikan.

Masyarakat masa kini selalu memandang hal-hal negatif yang ada di dunia politik, tanpa lebih memahami apa yang sebenarnya ada dibaliknya. Bukan politik yang rumit, tetapi birokratnya. Begitupula bukan politik yang mencekik, tetapi lingkungannya. Sebagai masyarakat awam, kita tidak seharusnya secara mentah-mentah mencerca dunia politik begitu saja. Bagaimanapun, politik adalah salah satu unsur kehidupan kita dalam suatu negara.

Masyarakat harus lebih sadar lagi mengenai nilai politik yang sesungguhnya, nilai epik yang telah lama terpendam. Politik di negara kita ini memang terasa bobrok, lalu apa yang bisa mengubahnya? Berwawasan. Kebobrokan sistem politik dapat dilawan dengan luasnya wawasan yang benar arahnya mengenai dunia politik itu sendiri. Jika kita hanya melawan dan melawan, tanpa perkembangan wawasan, lalu bagaimana dunia politik yang rumit itu bisa kalah dengan hanya dihadapkan oleh rasa kemanusiaan?

Politik dan kemanusiaan adalah dua unsur yang selalu dikaitkan. Katanya, kebijakan politik seringkali mengabaikan rasa kemanusiaan. Pertanyaannya, benarkah spekulasi tersebut? Sampai saat ini, belum ada argumen yang kuat dan tepat untuk membenarkan keterkaitan tersebut karena pada hakikatnya, politik hanyalah tentang sebuah sistem dengan negaranya. Meskipun tidak bisa dipungkiri, kemanusiaan juga adalah unsur terpenting dalam suatu negara yang menjamin rakyatnya.

Lebih dan lebih untuk dibicarakan, politik dan segala hal yang terkait dengannya tidak akan pernah selesai dengan satu atau dua argumen. Kemutlakan nilai politik sampai saat ini masih menjadi keabu-abuan yang sulit terpecahkan. Dua hal logis yang masih menjadi kedok dalam mendefinisikan nilai politik adalah wawasan mengenai dunia politik dan rasa kemanusiaan. Apabila masyarakat hanya memandang satu sisi kemanusiaan, bagaimana aspirasi mereka akan kuat melawan wawasan? Hal inilah yang harus menjadi refleksi untuk kita semua yang menjadi objek kuat dalam menjatuhkan nilai politik. Kemanusiaan itu penting dan harus diperjuangkan, tetapi dengan dasar yang kuat berupa wawasan. Hidup Rakyat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun