Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Penikmat Kopi

Seorang analis pembangunan desa dan konsultan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan integrasi SDGs Desa, mitigasi risiko bencana, serta pengembangan inovasi berbasis lokal. Ia aktif menulis seputar potensi desa, kontribusi pesantren, dan dinamika sosial di kawasan timur Indonesia. Melalui blog ini, ia membagikan ide, praktik inspiratif, dan strategi untuk memperkuat ketangguhan desa dari tingkat akar rumput. Dengan pengalaman mendampingi berbagai program pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, blog ini menjadi ruang berbagi pengetahuan demi mendorong perubahan yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Warung ke Forum: Merancang Pelatihan yang Membumi

23 April 2025   08:07 Diperbarui: 23 April 2025   08:22 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi dengan UMKM (Sumber: Dokpri)

Pelatihan bukan sekadar soal slide presentasi dan ruang ber-AC yang rapi. Pelatihan sejatinya adalah tentang mendengar denyut ekonomi rakyat dari beranda warung, sudut dapur sederhana, hingga gemericik minyak penggorengan yang bekerja tanpa henti di tengah segala keterbatasan yang nyata.  

Monitoring rencana pelatihan UMKM sebagai tindak lanjut pembentukan Koperasi Desa Merah Putih membuka lembar baru. Lembar itu berisi bukan hanya laporan, tapi juga ide-ide segar yang lahir dari realitas.

Satu temuan penting adalah bahwa banyak pelaku UMKM belum memahami arti pelatihan itu sendiri. Maka pelatihan pertama yang dibutuhkan adalah pelatihan tentang “mengapa pelatihan itu penting”.

Ini bukan konsep baru, tapi cara baru menyampaikan. Edukasi awal ini bisa dikemas dalam bentuk diskusi warung, menggunakan bahasa lokal, dan dimoderatori oleh orang yang dikenal dan dipercaya warga.

Tak perlu terburu-buru menyuguhkan istilah teknis. Cukup cerita sederhana dari pelaku UMKM lain yang sudah merasakan manfaat belajar. Biarkan cerita yang berbicara. Biarkan inspirasi tumbuh tanpa paksaan.

Dari cerita-cerita itu, pelatihan dapat diarahkan ke yang paling dibutuhkan. Temuan menunjukkan pengemasan produk menjadi hal paling mendesak. Namun tak cukup hanya soal estetika. Harus ada pertimbangan biaya dan bahan lokal.

Maka, pelatihan pengemasan harus mengusung pendekatan “ekonomis tapi elegan”. Misalnya, bagaimana membuat label sederhana yang bisa dicetak dari rumah, atau cara melipat plastik agar tampak rapi tanpa tambahan alat mahal.

Ide lain yang mengemuka adalah pelatihan pencatatan keuangan mikro. Banyak UMKM tak mencatat untung rugi. Padahal, tanpa pencatatan, usaha hanya berjalan di atas perkiraan. Bukan pada perhitungan.

Pelatihan ini harus dirancang agar tidak membuat pelaku usaha merasa “dihakimi”. Format yang cocok adalah praktik langsung: peserta membawa catatan sehari-hari mereka, lalu diajak menyusun laporan sederhana dari situ.

Alih-alih memakai aplikasi digital sejak awal, pendekatan bisa dimulai dari kertas dan pensil. Baru setelah terbiasa, ditawarkan penggunaan aplikasi sederhana berbasis WhatsApp atau Google Sheets.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun