Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Pengasuh Ponpes Rumah Tahfidz Rahmat Palembang

Jurnalis, Dosen UIN Raden Fatah Palembang, dan sekarang mengelola Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Rahmat Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bintang Emon dan Wudhu Nasional

21 Juni 2020   00:55 Diperbarui: 21 Juni 2020   00:52 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, marahkah KH Agus Salim dengan ejeken itu?  Ternyata, Haji Agus Salim yang dijuluki 'The Grand Old Man' dan merupakan tokoh dari Sarekat Islam ini, sama sekali tidak marah dengan ejeken sekelompok anak muda ini.

Malah sebaiknya. Dengan tingkat kecerdasannya, Kiai Agus Salim memberi argumentasi yang sama sekali di luar dugaan jemaah dan sudah pasti diluar nalar anak-anak muda yang meledek dari luar masjid.

Mendengar ledekan itu, Kiai Agus Salim secara spontan menghentikan ceramahnya, dan memberi penjelasan kepada jemaah, yang ujarannya sebagai sindiran kepada anak  muda yang meledek dari luar barisan jemaah.  Kira-kira redaksinya begini, meski ini tidak saya kutip langsung dari beliau :

"Para jemaah sekalian, Syukur alhamdulillah, ternyata pada pengajian kali ini, yang hadir di tengah-tengah kita bukan hanya bangsa manusia, tetapi juga ada barisan hewan, diantaranya yang hadir adalah barisan kambing. Namun mohon maaf, kepada para kambing, saat ini kami sedang membahasakan pengajian ini dengan bahasa manusia. Jadi nanti, setelah pengajian selesai, saya akan menyampaikan dengan bahasa hewan," ujar KH Agus Salim, yang tentu saja menyindir barisan anak muda yang berada di luar masjid.

Mendengar itu, sekelompok anak muda yang sebelumnya meledek ini, lari tunggang langgang dan merasa malu. Jemaah pun kembali tenang. Suasana masjid kembali normal.

Kisah kedua, ketika di Gus Dur mash menjabat Presiden.  Memasuki tahun kedua, gelombang desakan Gus Dur untuk mundur dari jabatan dari presiden muncul dari berbagai organisasi. Sampai akhirnya, tanggapan  desakan mundur itu, dilontarkan Gus Dur ketika di Palembang.

Di hadapan jamaah Masjid Agung Palembang , Gus Dur, seketika menjelaskan argumentasi yang diluar dugaan banyak orang.  Ketika itu saya, dan rekan-rekan jurnalis berada di lokasi, munggu kalimat  luar biasa yang akan keluar dari mulut Gus Dur.

Dengan tegas Gus Dur mengatakan : Yang menuntut mundur saya dari kursi presiden adalah orang gila!," nada bicara Gus Dur kali itu benar-benar serius. Saya ikt merasakan getaran kekesalan Gus Dur, kali itu.

Saya dan dan jemaah masjid Agung Palembang sudha pasti menunggu ujaran selanjutnya dari Gus Dur.  "Mengapa saya katakan Orang  gila?" ujar Gus Dur melanjutkan ucapannya. "Saya berjalan maju saja dituntun, ini kok malah di suruh mundur, itukan namanya oang gila!" jawaban Gus Dur ini kemudian memecah keheningan, ketegangan menjadi gelak tawa. Sebagian hanya saling toleh, dan sebagian lagi menggelgkan kepala. Tak jelas apa isi kepala mereke mendengar ujaran Gus Dur ini.

Kewajiban Makmum Menegur Imam

Kita ketahui, dalam hukum fiqih, sudah menjadi aturan baku, bagi imam sholat yang salah baca ayat,  lupa jumlah rokaat akan ditegur oleh makmum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun