Mohon tunggu...
IMRON ROSADI
IMRON ROSADI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alhamdulillah

Selalu Bersyukur dan Bersabar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Duta Islam Pertama

28 Juni 2020   12:09 Diperbarui: 28 Juni 2020   14:34 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mush'ab bin Umair adalah duta islam pertama. Seorang remaja Quraisy terkemuka, tampan, penuh dengan jiwa semangat muda
Dijuluki sebagai “ Seorang penduduk Mekkah yang mempunyai nama paling harum”. Atau disebut juga "Mush'ab yang baik".


Dia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan. Hidup serba kecukupan, menjadi buah bibir gadis – gadis Mekah. Dia beruntung memiliki orang tua yang kaya.

Kisah hidupnya merupakan suatu kehormatan bagi seluruh manusia.

Suatu hari, Mush'ab bin Umair mendegar tentang Muhammad Al Amin yang menjadi perhatian penduduk Mekah. Bahwa Muhammad SAW menyatakan dirinya telah diutus oleh Allah sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, sebagai penyeru yang mengajak umat beribadah kepada Allah Yang Maha Esa.

Meskipun usianya yang masih belia, ia menjadi bunga di setiap tempat pertemuan dan perkumpulan. Otaknya yang cerdas merupakan keistimewaan Ibnu Umair, yang mampu membuka semua hati dan pintu.

Mush'ab mendengar bahwa Rasullullah SAW bersama pengikutnya sering mengadakan pertemuan di rumah Al Arqam bin Abul Arqam

Tanpa berpikir panjang, dia langsung menuju ke rumah Al Arqam tanpa seorangpun yang menemani. Kerinduan dan rasa penasaran telah mendorongnya melakukan itu.

Di tempatAl Arqam itulah Rasulullah SAW bertemu dengan para sahabat.

Ketika Mush'ab baru saja duduk, ayat – ayat Al Qur’an mulai mengalir dari kalbu Rasulullah SAW, bergema dari bibir beliau. Mengalir sampai ke telinga dan meresap ke dalam hati para pendengar. Termasuk Mush'ab.  Ia seolah – olah terbang oleh perasaan gembira.

Setelah memeluk islam, tidak ada sosok yang paling membuat Mush'ab khawatir dan takut di muka bumi ini selain ibundanya.

Mengapa demikian ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun