Mohon tunggu...
Imron Fhatoni
Imron Fhatoni Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar selamanya.

Warga negara biasa!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Usai Menonton Film "Joker"

13 Oktober 2019   06:56 Diperbarui: 13 Oktober 2019   07:59 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Warner Bros

Todd menggambarkan perjalanan hidup Arthur dengan sabar. Dia tidak terburu-buru dan membiarkan penontonnya ikut terlena dalam mengikuti perjalanan hidup si jenaka itu.

Kutipan yang paling saya sukai dari film ini adalah, "IBUKU SELALU BERPESAN UNTUK TERSENYUM DENGAN MEMASANG WAJAH BAHAGIA. KATA IBU, TUGASKU MEMBAWA TAWA DAN KEBAHAGIAAN KEPADA DUNIA".

Kutipan itu seakan menggambarkan Joker dari sisi paling manusiawi. Semua manusia punya kecenderungan berbuat baik. Semua manusia selalu ingin menjadi berkah bagi manusia lain. 

Faktor mental dan lingkungan lah yang kadang membuat kita bertindak diluar batas kewajaran. Faktor ini membuat manusia tak bisa dikendalikan. Ia bertindak sesuka hati. Ia melihat kebenaran dalam perspektif dirinya sendiri.

Mereka yang tercatat sebagai penjahat adalah orang baik yang selalu diperlakukan tidak baik. Mereka menjadi antagonis karena terpaksa. Mereka memilih jalan gelap demi melampiaskan kebencian kepada kehidupan yang dirasa tak adil.

Saya teringat kutipan George R. R. Martin bahwa tidak ada yang menjadi penjahat dalam cerita mereka sendiri. Kita semua adalah pahlawan dari kisah kita sendiri. Kata George, "Nobody is a villain in their own story. We're all the heroes of our own stories".

Dunia boleh saja membenci Joker, tapi ia tetap pahlawan bagi kelompoknya. Ia adalah simbol perlawanan satu kelompok terhadap pemerintah. Negara dianggap tak mampu menghadirkan keadilan bagi semua orang. Kita bisa menyaksikan betapa Joker hanyalah satu dari sekian banyak korban kekerasan sekelompok elit.

Bukankah ada begitu banyak joker-joker lain disekitar kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun